ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, May 26, 2011 | 8:59 PM | 0 Comments

    Kapal Pengangkut Alat Berat TNI AL Terdampar di Pulau Alor

    Kupang - Kapal Motor (KM) Ayu 8 yang mengangkut peralatan berat milik TNI Angkatan Laut (AL) dilaporkan terdampar di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 26 Mei 2011. Kapal terdampar setelah dihantam gelombang setinggi 4 meter.

    Kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pulau Wetar, Maluku, untuk mengantar peralatan berat milik TNI. Kapal itu dihantam gelombang tinggi di antara Pulau Alor, NTT dan Wetar. Kapal akhirnya kembali ke perairan dekat Pulau Alor menunggu cuaca kembali normal.

    Nakhoda KM Ayu 8, Ferry Samha membenarkan kapal tidak berhasil melewati gelombang tinggi. "Kapal sementara mencari perlindungan di bagian utara Alor," katanya.

    Kapal bertonase 641 GT itu mengangkut truk dan peralatan berat milik TNI Angkatan Laut untuk diturunkan di Wetar. Namun dilaporkan tidak ada kerusakan kapal akibat gelombang tinggi tersebut.

    Sementara itu, gelombang tinggi antara 4-5 meter melanda perairan NTT selama sepekan terakhir ini. Gelombang tinggi dipicu angin kencang berkecepatan 20 knot per jam sebagai dampak dari badai tropis Songda yang sedang melanda Filipina.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTT menyebutkan, tekanan udara akibat badai tropis Songda di Asia mencapai di bawah 1.000 hektopascal (hPa). Dampaknya untuk NTT terjadi angin kencang.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.