ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, May 22, 2011 | 1:25 PM | 0 Comments

    Pemerintah Somalia Menyuruh TNI Untuk Invasi Daerah Perompak Somalia

    Sumber: TEMPO
    Pasukan Denjaka korps marinir TNI AL

    Jakarta - Minggu siang ini, 22 Mei 2011, upacara penyambutan kedatangan Satuan Tugas Pembebasan Sandera Kapal Sinar Kudus akan digelar di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta Utara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menerima kedatangan pasukan TNI yang telah sebulan lebih bertugas ke perairan Somalia itu.

    Tuntas sudah tugas mereka melakukan operasi pembebasan sandera kapal kargo Sinar Kudus. Namun, sejumlah cerita di balik operasi pembebasan sandera melawan para bajak laut Somalia masih tersisa. Salah satunya soal rencana Satgas menduduki Pantai Ceel Dhahanaan (El Dhanan), Somalia, saat Sinar Kudus masih dikuasai perompak. Pemerintah Somalia rupanya mendukung penuh rencana itu.

    Kepada Tempo, Duta Besar Somalia untuk Indonesia Mohamud Olow Barow menyatakan pihaknya tak berkeberatan dengan rencana pasukan TNI menduduki Pantai El Dhanan, saat melakukan operasi pembebasan kapal Sinar Kudus bulan lalu. "Kami setuju. Siapa pun yang mau melawan kelompok bajak laut, kami 100 persen persilakan," ujarnya, Jumat lalu, 20 Mei 2011.

    Meskipun, ia belum diberi tahu Pemerintah Indonesia soal niat menduduki El Dhanan sebagai bagian dari strategi Satgas merebut kapal Sinar Kudus. Dukungan penuh ini diberikan karena Indonesia adalah sesama negara dengan mayoritas penduduk muslim, sama seperti Somalia. Saat Sinar Kudus masih dikuasai perompak, Barow memang selalu menunjukkan dukungannya pada pelaksanaan operasi militer. "Di laut maupun di darat, kami izinkan," ucapnya.

    Ia juga sempat menunjukkan kegemasannya karena mafia perompak di perairan negaranya semakin marak saja. Bahkan, penyandang dana aksi para pembajak ditengarai berasal dari luar Somalia. Warga Somalia hanya jadi pelaksana di lapangan. "Somalia cuma tempat parkir, pemiliknya internasional," tuturnya di kantornya, Kedutaan Besar Somalia, di Jakarta, 15 Maret lalu.

    Ketika itu, karena khawatir pada keselamatan awak Sinar Kudus, pemerintah belum berterus terang soal rencana pembebasan kapal kargo tersebut. Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah bahkan pernah berucap bahwa pernyataan Pemerintah Somalia, yang mengizinkan Indonesia mengirim pasukan untuk membebaskan sandera awak kapal Sinar Kudus, tak banyak berarti. Sebab, pemerintah di sana memang tidak memegang kekuasaan atas seluruh wilayahnya.

    "Pemerintah Somalia bisa memberi statement (pernyataan) apa saja, tapi adalah fakta bahwa mereka tidak menguasai negaranya sendiri," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, beberapa waktu lalu.

    Seperti diberitakan Tempointeraktif.com dan Koran Tempo pekan lalu, Satuan Tugas “Merah Putih”--nama satuan operasi pembebasan sandera Sinar Kudus--ternyata menyiapkan strategi khusus saat menggelar operasi di Somalia itu. Strategi itu adalah menduduki Pantai El Dhanan, Somalia, yang menjadi basis para perompak. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kabarnya menyetujui bahkan memerintahkan langkah menduduki pantai yang hanya berjarak 500-600 meter dari kampung para perompak itu.

    “Untuk mencegah bantuan dari darat pada saat melakukan penindakan, duduki pantai El Dhanan,” kata Komandan Korps Marinir TNI AL, Mayor Jenderal (Mar) Alfan Baharudin kepada Tempo. Presiden oke dengan strategi itu saat Alfan mamaparkan strategi operasi pembebasan sandera di Istana Cipanas, 16 April 2011.

    Alfan, yang juga ditunjuk sebagai Komandan Satgas “Merah Putih” ini beralasan, El Dhanan memiliki posisi yang strategis untuk mencegah perompak mengerahkan bala bantuan saat kapal Sinar Kudus disergap pasukan TNI. Sebab, jarak kapal Sinar Kudus ketika lego jangkar hanya sekitar 3,5 Nautical Mile saja dari bibir pantai El Dhanan. “Ini sangat dekat untuk mengerahkan bantuan,” ujar Alfan.
    Selain menyetop bantuan, langkah menduduki El Dhanan adalah taktik psywar alias "perang urat saraf" menghadapi perompak. Apalagi jika mereka sampai menggunakan 20 awak Sinar Kudus sebagai tameng hidup saat pasukan menyerang.

    "Bodoh-bodohnya begini, elu mau bunuh 20 orang Indonesia di kapal? Gue habisin nih satu kampung, ada anak-istri elu di situ. Saya yakin dia punya rasa kemanusiaan, ada rasa takut," kata Alfan. "Saya ambil (cara) psikologis itu. Kami akan punya posisi tawar sangat tinggi bila El Dhanan diduduki," ujarnya.

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.