ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, May 23, 2011 | 9:30 AM | 0 Comments

    Menhan : Tawaran Kerjasama Pertahanan dengan Malaysia Sesuai Kebutuhan

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

    Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan tawaran kerjasama industri pertahanan dari Malaysia akan disesuaikan dengan kebutuhan pertahanan dalam negeri. "Kalau mereka menawarkan tetapi kita tidak butuh kan tidak bisa (kerjasama)," katanya usai acara penyambutan pasukan satuan tugas (satgas) Merah Putih di Markas Komando Lintas Laut Militer Tanjung Priok Jakarta, Minggu 22 Mei 2011.

    Pertemuan tingkat Menteri Pertahanan ASEAN pekan lalu menyepakati kerjasama industri pertahanan di antara negara ASEAN. Paper konsep kerjasama ini disusun oleh Malaysia dan sudah disepakati untuk diadopsi menjadi resolusi. Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Ahmad Zahid bin Hamidi mengatakan kerjasama bisa dimulai oleh Indonesia dan Malaysia. Pemerintahnya menawari Indonesia terllibat dalam produksi senapan M4.

    Purnomo mengatakan di dalam ASEAN memang terdapat empat negara yang dianggap masuk dalam TIER-1 industri pertahanan. Mereka dianggap memungkinkan memimpin pengembangan industri pertahanan. Negara ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.

    Rencana kerjasama ini didasari oleh fakta besarnya pengeluaran negara-negara ASEAN untuk alat utama sistem persenjataan. Rata-rata setiap tahun pengeluaran ASEAN untuk alutsista mencapai Rp 25 miliar. "Kalau ini untuk membeli ke luar kan sayang. Lebih baik dimanfaatkan untuk dan dari ASEAN," kata Purnomo.

    Kerjasama yang dirancang bisa berbentuk bilateral atau multilateral. Meski belum diputuskan seperti apa model kerjasama ini. Salah satu yang dipertimbangkan adalah produksi alat persenjataan bersama, di mana masing-masing negara mengambil bagian dengan memproduksi komponen. Lagi-lagi ini pun akan menyesuaikan dengan kebutuhan pertahanan masing-masing negara.

    Tentang tawaran Malaysia untuk memproduksi senapan M4, menurut Purnomo Indonesia belum memiliki rencana kerjasama dengan Malaysia di bidang pertahanan. "Belum ada itu. Yang ada malah kerjasama kita dengan Korea," ujarnya.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.