
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Hartind Asrin mengatakan, beberapa negara sudah memesan produk alutsista buatan Indonesia dalam pameran tersebut. Diantaranya Malaysia, Brunei Darussalam, Fillipina, serta sejumlah negara di Timur Tengah.
"Produk-produk kita dipakai ya. Contohnya Anoa (Panser Anoa 6x6) itu dipesan langsung Brunei sebanyak 13 buah, ada Malaysia Anoa juga sementara ini 1 kompi juga, 1 kompi itu 13 unit. Ya kemungkinan kalau senjata mungkin Timur Tengah ya C1 itu Saudi Arabia yang mulai tertarik. Kapal kita juga bawa dua biji kemarin. dua kapal produk PT. PAL, LPD (Landing Platform Dock-red) namanya. Itu Fillipina juga pesen 3 itu."
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Hartind Asrin menambahkan, dalam pameran alat pertahanan di Brunei, Kementerian Pertahanan juga ikut mempromosikan pesawat jenis CN 235, pesawat maritime patrol (LPD) dari PT Dirgantara Indonesia dan Mobile Shooting Galery atau Lapangan Tembak Bergerak produksi PT. Pindad.
"Produk-produk kita dipakai ya. Contohnya Anoa (Panser Anoa 6x6) itu dipesan langsung Brunei sebanyak 13 buah, ada Malaysia Anoa juga sementara ini 1 kompi juga, 1 kompi itu 13 unit. Ya kemungkinan kalau senjata mungkin Timur Tengah ya C1 itu Saudi Arabia yang mulai tertarik. Kapal kita juga bawa dua biji kemarin. dua kapal produk PT. PAL, LPD (Landing Platform Dock-red) namanya. Itu Fillipina juga pesen 3 itu."
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Hartind Asrin menambahkan, dalam pameran alat pertahanan di Brunei, Kementerian Pertahanan juga ikut mempromosikan pesawat jenis CN 235, pesawat maritime patrol (LPD) dari PT Dirgantara Indonesia dan Mobile Shooting Galery atau Lapangan Tembak Bergerak produksi PT. Pindad.
Kementerian Pertahanan bersama dengan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) mengikuti pameran alutsista di Brunei Darussalam. Pameran alutsista ini diselenggarakan Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam untuk yang ketiga kalinya dalam rangka memperingati ulang tahun emas Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei Darussalam yang berlangsung tanggal 6 sampai dengan 9 Juli kemarin.
Sumber : KBR68H
Sumber : KBR68H
Berita Terkait:
Industri Pertahanan
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- PT Pindad Kewalahan Produksi Senapan Sniper Untuk Dalam Negeri
- PT DI Siap Penuhi Pesanan Pesawat Untuk Malaysia, Filipina Dan Thailand
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- PT Pindad Targetkan Penjualan Senilai 2 Triliun
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- BPPT Dan TNI AL Kembangan Kapal Selam 15 Dan 22 Meter
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- PT PAL Lakukan Launching Keel Laying Kapal KCR 60 M & Tug Boat
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Menhan : Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN
- Wamenhan : Hasil Investigasi Terbakarnya KRI Klewang Ditunggu
- 2013, PT DI Rampungkan 18 Unit Pesawat Serta Helikopter
- November, LAPAN Akan Luncurkan Roket Pembawa Satelit Di Morotai
- Indonesia Gandeng Turki Untuk Kembangkan Tank Ringan Dan Medium
- Habibie Siap Bangun Industri Pesawat Di Batam
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- PT Pindad Segera Luncurkan Light Tank Indonesia
- Peran Besar Habibie & JK Bangkitkan Pabrik Senjata Indonesia
BRUNEI
- Kemhan Tetap Ingin Membeli Kapal Perang Eks Brunei
- Brunei Juga Akan Memesan Panser Buatan Pindad
- Komisi I Pertanyakan Pengadaan Kapal Perang Eks Brunai
- Komisi I Dan LSM : Tolak Pengadaan Kapal Perang Ragam Class
- Brunai Lebih Senang Kapal Perang Kelas Ragam Dibeli TNI AL
- TNI AL Berencana Beli Kapal Ragam Class Ex- Brunai Merupakan Solusi Instan Dalam Pengadaan Kapal Perang
- Brunai Akan Membeli 35 Panser Anoa
- Indonesia Dan Brunei Kembangkan Kerjasama Industri Pertahanan
- Kapal Perang TNI AL Dari BRIDEX 2011 Telah Kembali Ke Tanah Air
- Tentara Darat Diraja Brunei Darussalam Uji Coba Panser dan Senjata Buatan Pindad
- Raja Brunei Kunjungi Stand Indonesia di BRIDEX 2011
- Indonesia Pamerkan Industri Pertahanan Di BRIDEX 2011
- Dua Kapal Perang Dan Helikopter TNI AL Telah Tiba Di Brunei Darussalam
- TNI AL Turut Berpartisipasi Dalam Brunei Darussalam Fleet Review
- Lanal Pontianak Sambut Kedatangan KRI Salawaku-642 Dan KRI Badau-643
- Komisi I DPR Setujui Hibah Kapal Dari Brunei
- Panglima TNI : Hibah Dua Kapal Patroli dari Brunei Menunggu Persetujuan Dari Presiden Dan DPR
- Pangarmabar Bekali Cawak Kapal Waspada Class
- Brunei Akan Gunakan Kendaraan Tempur Buatan Indonesia
- TNI dan Tentara Brunei Darussalam Makin Erat
- Komisi I DPR RI Setujui RUU Kerjasama Pertahanan RI – Brunei Darussalam
- Brunei Hibahkan Dua Kapal Patroli
- Indonesia dan Brunei Darussalam Ingin Tingkatkan Kerjasama Pertahanan
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
0 komentar:
Post a Comment