"Total proyek ini secara keseluruhan yang telah disepakati bersama Korsel mencapai US$ 8 milliar, dimana 20 persennya yaitu sekitar $ 1,6 milliar dari Indonesia dan sisanya dari Korsel. Nilai $ 1,6 itu akan dikucurkan bertahap," ujar Sekjen Kemhan, Eris Hariawan, dalam jumpa pers.
Jumpa pers digelar usai acara Pengarahan Menhan Kepada Tim Engineering Program Pengembangan KF-X/IF-X Indonesia-Korsel di Gedung Kemhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2011). Hadir pula dalam kesempatan ini Menhan Purnomo Yusgiantro.
Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2024. Ada tiga tahapan dalam proyek ini yaitu Technical and Development Phase yang akan dimulai akhir Juli 2011, lalu Engineering Development Phase yang mulai 2013 sampai 2020, dan tahap terakhir adalah persiapan produki pesawat jet tempur tersebut.
"Untuk tahap awal tahun 2011 ini, atau tahap Technical and Development alokasi anggaran dibutuhkan lebih kurang Rp 48 milliar di mana Rp 8 milliarnya berasal dari Balitbang Kemhan khusus untuk pengadaan software," katanya
"Dan perkiraan anggaran yang kita butuhkan untuk 4 tahun ke depan yaitu tahun 2012 sekitar Rp 100 milliar, dan tahun 2013, 2014, 2015 masing-masing Rp 1,2 triliuan," tambah Eris.
Eris menambahkan, kerja sama ini tentunya sangat penting dalam rangka memenuhi kebutuhan alutsista di Indonesia. Apalagi Indonesia menargetkan, sampai tahun 2025 bisa menambah 3 skuadron atau sekitar 50 an pesawat jet tempur.
"Dan kenapa kita memilih Korsel untuk bekerja sama, karena kami lihat Korsel mempunyai kemampuan untuk memproduksi pesawat jet tempur, dan kita anggap juga Korsel mampu untuk mengembangkan pesawat KFX ini ke depan," kata Errys.
"Kita juga lihat dari Korsel ada niat baik," tambahnya.
Purnomo dalam sambutannya juga berharap proyek ini tuntas pada waktu yang disepakati. "Kita tentunya harus memodernisasi alutsista kita, kita akan kejar dan komit dengan modernisasi alutsista sesuai blue print yang sudah kita sepakati dan kita patok tahun 2024," harap Purnomo.
Purnomo sempat menceritakan, tentang adanya pertanyaan yang timbul kenapa dalam pengadaan proyek ini Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain. Menurutnya, meskipun menggandeng negara lain bukan berarti pemerintah tidak mengoptimalkan industri dalam negeri.
"Saya katakan, kalau kita mengembangkan ini pilihannya ada tiga, satu maksimalkan industri dalam negeri kemudian sisanya bisa minta bantuan luar negeri agar tercapai target tahun 2024 (punya 3 skuadron-red), kedua kita tunggu sampai industri nasional mampu menyuplai alusista kita tapi nggak tercapai tujuan yang tahun 2024 atau ketiga kita akan selalu terlambat karena industri dalam negara nggak berkembang, padahal kebutuhan alusista kita terus meningkat," ujarnya.
"Dan akhirnya kita memilih kejar semakimal mungkin untuk mengoptimalkan industri dalam negeri, dan selebihnya kita mengadakaan join agreement dengan negara lain," ungkapnya.
Dalam kesempatan ini pula, Purnomo sekaligus melepas tim engineering yang berjumlah 37 orang yang terdiri TNI AU, ITB, Kemhan dan PT DI ke Korsel. Tim ini nantinya akan bergabung bersama dengan tim dari Korsel dalam rangka untuk memulai tahap awal kerja sama ini.
Pesawat tempur KFX nantinya akan berkursi tunggal dan disokong oleh mesin kembar setara dengan kelas General Electric F414 atau SNECMA M88 yang digunakan pada F/A-18E/F Boeing dan Dassault Rafale. Jika proyek ini berhasil maka kode pesawat tempur KFX ini akan berganti menjadi F33 dan diharapkan mampu mendongkrak kekuatan TNI dalam menjaga kedaulatan Indonesia.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Pesawat Tempur
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Wamenhan : KKIP Berhasil Yakinkan Komisi I Tentang Program KFX/IFX
- Rusia Berharap Bisa Negosiasi Su-35 Kepada Indonesia
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- Siapapun Presiden Nanti, Harus Komitmen Dengan Proyek KFX
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Komisi I Mau Pastikan Pesawat Tempur Sukhoi Baru Sudah Bersenjata
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Dua Pesawat Tempur Su-30MK2 Tiba Di Tanah Air
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- TNI AU Kembali Terima 8 Mesin Sukhoi Dari Rusia
- 2013, TNI AU Akan Lengkapi Satu Skuadron Sukhoi
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Perkuat Selat Malaka, Satu Skuadron F-16 Disiapkan di Pekanbaru
- Dua Sukhoi Baru TNI AU Sukses Test Flight
- Komisi I : Kami Menyanyangkan Progam Pengembangan KFX Tidak Bejalan Mulus
- Ini Jawaban Kemhan Penyebab Tertunda Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
0 komentar:
Post a Comment