Helikopter bernama Chinook dengan rotor tandem berbendera Singapura itu mengangkut dua korban untuk di bawa ke rumah sakit. Beberapa menit berselang, giliran heli Super Puma yang tiba di lokasi simulai bencana. Heli milik TNI itu melayang melayang di udara sambil menurunkan seorang prajurit menggunakan seutas tali.
Di bawah,beberapa prajurit menggotong korban mendekat prajurit yang turun.Korban itu lantas diikat bersama prajurit dan ditarik ke atas. Dua model penyelamatan menggunakan helikopter tersebut menjadi salah satu standar operasional prosedur yang digunakan untuk menyelamatkan korban.
Masingmasing digunakan dalam kondisi medan yang berbeda. Dua helikopter tersebut sebelumnya juga mengangkut panglima angkatan bersenjata Indonesia dan Singapura serta sejumlah tamu delegasi dari negara anggota ASEAN.PanglimaTNI LaksamanaTNI Agus Suhartono menaiki Chinook bersama Panglima SAF (angkatan bersenjata Singapura) Letnan Jenderal Neo Kian Hong,ditemani Kapolri,dan para kepala staf angkatan.
Sedangkan Super Puma mengangkut para atase pertahanan dari negaranegara anggota ASEAN. Mereka turut menyaksikan simulasi dan kegiatan lain di komplek Kostrad dalam latihan militer dalam bidang bantuan kemanusian dan penanggulangan bencana. Latihan militer untuk kegiatan bencana alam antara TNI dan SAF merupakan yang pertama di ASEAN dan akan dikembangkan lebih luas melibatkan seluruh negara anggota.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kesepakatan pada pertemuan para panglima angkatan bersenjata se-ASEAN (ACDIFM) ke-7 di Hanoi,Vietnam tahun lalu. Latihan terbagi dalam dua tahap sejak 12-14 Juli 2011, pertama berupa geladi posko di Singapura,dan geladi lapangan di Indonesia.
Di Indonesia latihan menitikberatkan pada simulai lapangan dengan menampilkan prosedur CIQ (custom, immigration,quarantine).”(Ke depan) akan kita lakukan untuk semua negara ASEAN dan mungkin materi kegiatan akan ditambah dengan materimateri lain,”ungkap Panglima TNI Agus Suhartono.
Panglima SAF Letnan Jenderal Neo Kian Hong mengaku, gembira atas terselenggaranya kegiatan tersebut. ”Ini adalah pelatihan yang sangat signifikan untuk ASEAN,”ungkapnya. Neo menyebut,pada waktu lalu telah dilangsungkan diskusi bersama untuk melakukan kerjasama terkait masalah humanitarian assistance disaster relief / HADR ini.
Ini merupakan geladi pertama yang dilakukan bersama sipilmiliter. ”Ini merupakan kemajuan langkah yang signifikan dalam kerjasama militer ASEAN,”tegas dia.
Sumber : SINDO
Berita Terkait:
ASEAN
- Menhan : Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN
- Laos dan Philipina Jalin Kerjasama di Bidang Industri Pertahanan dan Patroli Bersama Dengan Indonesia
- Konflik LCS, Penyebab ASEAN Memperbarui Kekuatan Alutsista
- AS Berharap Tidak Ada Perlombaan Senjata Di ASEAN
- Pengamat : ASEAN Terpecah Belah Menghadapi China
- Menhan : Asean Harus Bisa Damaikan Konflik Laut China Selatan
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- SBY: Modernisasi Alutsista Butuh Kepercayaan Antarnegara Tetangga
- Indonesia Turut Serta Dalam Perlombaan Modernisasi Alutsista Asean
- Pengamat : Internasionalisasi Ancaman dan Kesiapan Pertahanan
- Menkopolhukam : ASEAN Akan Kembangkan Industri Pertahanan Bersama
- 4 Pesawat Tempur F-16 dan 3 Kapal Perang Amankan KTT ASEAN
- Tentara Vietnam, Kamboja & Laos Naksir Senjata Buatan Pindad
- Pengamat : Indonesia Harus Aktif Dalam Kaloborasi Industri Pertahanan Se-ASEAN
- Lihat Senjata SPR-2 Buatan Pindad, Tentara Singapura Bilang, 'Good'
- Tiga Kapal Perang TNI AL Akan Amankan KTT ASEAN
- F-16 Akan Kawal Pesawat Kepala Negara KTT ASEAN
- TNI AU Punya Simulator NAS-332 Pertama Di ASEAN
- China : AS Harus Angkat Kaki Kalau Tidak Ingin Masalah Laut China Selatan Semakin Terpuruk
- English News : Southeast Asia’s underwater bazaar
- China Akan Mengirim 6000 Pasukan Di Laut China Selatan Pada Tahun 2020
- Laut Cina Selatan Picu Konflik China Dan Vietnam
- Pengiriman Pasukan TNI Buktikan Indonesia Ciptakan Ketertiban Dunia
- Pengamat RSIS : Analisis Efek Dari Rudal Yakhont Milik Indonesia Di Asean
Helikopter
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Menhan : Kami Masih Negosiasi Harga Apache
- Kaltim Hibahkan Helikopter Bell 412EP Kepada Kemhan
- Menhan : TNI AD Ajukan 6 Triliun Untuk Pengadaan Helikopter Apache
- KSAD : Harga BBM naik, TNI AD tunda beli Helikopter Apache
- 2014, TNI AL Akan Kedatangan Helikopter AKS Secara Bertahap
- 2013, PT DI Rampungkan 18 Unit Pesawat Serta Helikopter
- Misi Damai PBB, TNI Bawa Helikopter Mi-17V5 ke Sudan
- Kemhan Kirim Tim Khusus untuk Pembelian Helikopter Apache
- PT DI Serahkan Tiga Heli Pesanan TNI AL
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD Lebih Cepat Dari Jadwal
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- Pengamat : Pengadaan Black Hawk Lebih Rasional
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment