ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, July 18, 2011 | 9:42 PM | 0 Comments

    Panglima TNI : Paradigma Perang Konvensional Harus Diubah Dengan Smart Power

    Madiun - Pergeseran paradigma dari perang konvensional menjadi perang di segala aspek kehidupan yang dikenal dengan istilah The Future War, maka diperlukan paradigma baru pula untuk menanganinya, yaitu dengan cara yang jauh lebih efisien namun dengan kerusakan yang lebih dasyat yaitu dengan soft power dan smart power.

    Menurut Panglima TNI, perubahan dan pergeseran paradigma-paradigma tersebut mengakibatkan munculnya berbagai benturan serta konflik kepentingan yang disertai perubahan hakekat ancaman menjadi multi dimensial dan multi kompleks.

    Hal tersebut menurut Panglima TNI juga memerlukan paradigma baru untuk menanganinya dimana pola penanganannya berbeda dengan pola-pola sebelumnya dan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh TNI. Demikian, amanat Panglima TNI pada Upacara Bendera 17-an yang dibacakan Kepala Dinas Logistik, Kolonel Tek Hanafi di lapangan Dirgantara, Senin (18/7).

    Dikatakan pula bahwa perubahan paradigma lama Dwi Fungsi TNI sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan sosial politik telah berubah menjadi Dwi Misi yaitu kekuatan TNI untuk tugas perang dan tugas operasi selain perang.

    Selanjutnya untuk menghindari pemalsuan dokumen seperti yang terjadi akhir-akhir ini akibat dari kemajuan teknologi yang semula diciptakan untuk mempermudah pekerjaan tetapi belakangan ini telah disalahgunakan untuk tujuan kejahatan. Dalam kaitan tersebut Panglima TNI menekankan agar para Kasatker senantiasa melakukan pengawasan melekat serta mewaspadai kemungkinan pemalsuan dokumen yang dapat merugikan Satker maupun institusi TNI.

    Sumber : TNI

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.