ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, July 7, 2010 | 1:01 PM | 0 Comments

    Indonesia Jajaki Kapal Selam Korsel dan China

    Kapal Selam China (Foto: Wikipedia)

    Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono kembali menjajaki pengadaan kapal selam dari Korea Selatan dan China, untuk menambah armada kapal selam yang telah ada.

    "Dalam kunjungan tersebut, selain mempererat kerjasama militer kedua negara, khususnya angkatan laut, Kasal juga menjajaki kerjasama industri pertahanan laut dan pengadaa kapal selam," kata juru bicara TNI AL Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

    Herry mengatakan, saat ini TNI AL masih memproses tender ulang pengadaan dua kapal selam baru karena rencana pengadaan sebelumnya ternyata belum disetujui.

    Herry menegaskan, TNI AL belum memastikan dari negara mana kedua kapal selam baru itu akan diadakan.

    "Karena itu kami masih terus melakukan penjajakan ke sejumlah negara termasuk Korea Selatan dan China," katanya.

    Pengadaan dua unit kapal selam itu dibiayai fasilitas Kredit Ekspor (KE) senilai 700 juta dolar Amerika Serikat yang diperoleh dari fasilitas pinjaman luar negeri di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2004-2009.

    "Kami sudah tentukan spesifikasi teknisnya, serta kemampuan dan efek penggentar yang lebih dari yang dimiliki negara tetangga," kata Herry.

    Pada tender pertama, dari empat negara produsen kapal selam yang mengajukan tawaran produk mereka, seperti Jerman, Perancis, Korea Selatan, dan Rusia, TNI AL telah menetapkan dua negara produsen sesuai kebutuhan yaitu Korea Selatan dan Rusia.

    Rencananya, TNI AL akan menguji kembali spesifikasi kapal selam dari dua pilihan itu agar sesuai dengan kebutuhan TNI Angkatan Laut.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.