ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, September 7, 2010 | 11:00 AM | 0 Comments

    Calon Panglima TNI Harus Bersih dari Korupsi

    JAKARTA--MI: Imparsial mengingatkan DPR agar lebih ketat meneliti rekam jejak calon Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono. Panglima TNI yang menggantikan Djoko Santoso, harus bersih dari pelanggaran HAM dan tindak pidana korupsi. Hal itu disampaikan Direktur Program Imparsial Al Araf di Jakarta, Senin (6/9).

    "Parlemen harus melakukan seleksi secara lebih ketat, melihat rekam jejak dalam konteks HAM dan harus dipastikan juga bahwa yang bersangkutan tidak memiliki persoalan korupsi," ujarnya.

    Untuk itu, kata dia, DPR perlu meminta bantuan Komnas HAM dan KPK dalam melakukan penelusuran. "Kalau ternyata ditemukan catatan mengenai dua hal tersebut, maka parlemen harus menolaknya," tegas Al Araf.

    Masuknya nama Agus sebagai calon panglima TNI, dinilai telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Karena Djoko Santoso, Panglima TNI saat ini berasal dari AD, dan panglima sebelumnya Djoko Suyanto dari AU. "Memang harus bergiliran, sekarang waktunya angkatan laut," jelasnya.

    Panglima TNI yang baru, sambung dia, harus memiliki visi dan misi terkait pembangunan kekuatan maritim. Apalagi saat ini Indonesia dihadapkan permasalahan dengan Malaysia. "Karena orientasi pertahanan Indonesia saat ini belum mengarah pada kekuatan maritim. Bagaimana agar kita ke depan memiliki pertahanan maritim yang lebih kuat," tukasnya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.