ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, September 6, 2010 | 1:03 PM | 0 Comments

    Iran bayar Taliban US$1.000 per kepala tentara AS

    Kabul - Lagi lagi Iran jadi sorotan miring media Barat. Kali ini diberitakan bahwa Teheran membayar para pejuang Taliban sebesar US$1.000 (sekitar Rp9 juta) per kepala prajurit Amerika Serikat yang terbunuh di Afghanistan.

    Surat kabar Inggris, The Sunday Times, dikutip msnbc.msn.com, Minggu (5/9), menggambarkan bagaimana seorang gerilyawan yang disebut sebagai "bendahara" Taliban, mendapatkan dana US$18 ribu dari sebuah perusahaan Iran di Kabul, sebagai bayaran atas serangan pada Juli lalu yang menewaskan sejumlah personel militer Afghanistan dan AS dan menghancurkan sebuah kendaraan lapis baja AS.

    Bendahara tersebut, lanjut harian tersebut, lalu menyerahkan uang itu kepada para pejuang Taliban di Provinsi Wardak. dalam enam bulan terakhir, si bendahara mengaku telah mengumpulkan dana US$77 ribu dari perusahaan Iran tersebut.

    Harian Inggris itu juga mengklaim telah melakukan investigasi dan menemukan setidaknya lima perusahaan Iran yang beroperasi di Kabul, secara rahasia mendanai Taliban.

    "Kami tak peduli uang itu dari mana," ujar si bendahara yang menggambarkan hubungan Taliban dan Iran sebagai sebuah "perkawinan yang bahagia".

    Menurut bendahara itu, Iran tidak akan berhenti mendanai pejuang Taliban sebab AS juga berbahaya bagi Iran. "Saya kira posisi kami dan Iran sama. Uang yang kami dapat tidak haram, sebab untuk jihad," sebut bendahara itu lagi.

    Sumber: PRIMAIRONLINE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.