Jakarta - Ramai-ramai wacana pemindahan pusat pemerintahan baru, mengundang banyak gagasan untuk menjadikan wilayah tertentu menjadi kandidat kuat calon pusat pemerintahan pengganti Jakarta.
Salah satu wilayah yang digagas menjadi lokasi ini adalah kawasan Indonesia Timur khususnya Provinsi Sulawesi Barat. Provinsi termuda ini diusulkan jadi pengganti Jakarta sebagai pusat pemerintahan karena cukup potensial.
"Kalau pemerintah serius membangun Kawasan Timur yang katanya masih tertinggal dari wilayah lainnya maka selayaknya ibukota negara dipilihlah di wilayah Indonesia Timur. Jadi dengan satu keputusan bisa membuat dampak yang dahsyat," kata Ketua Umum Kadin Sulawesi Barat Harry Warganegara kepada detikFinance, Senin (20/9/2010).
Menurut Harry, Sulawesi Barat (Sulbar) adalah daerah yang paling cocok, walaupun berada di wilayah timur tapi posisinya berada paling tengah di negara kesatuan Indonesia.
Sulbar lanjut Harry, dapat di akses dari laut, udara dan daratan, yang juga sangat cocok dari sisi ketahanan.
"Sulbar adalah provinsi paling termuda di Republik Indonesia, boleh dibilang sebagai anak bungsunya NKRI," ujar Harry.
Ia menjelaskan Sulbar mempunyai wilayah daratan dan lautan yang luas. Provinsi muda ini memiliki potensi alam seperti hasil laut, perkebunan coklat, sawit. Bahkan untuk migas ada potensi batubara, emas, pasir besi dan lain-lain.
"Bahkan potensi Sungai Karama dan Bonehau Sulbar bisa menghasilkan energi PLTA sebesar 3000 MegaWatt, menurut kajian PLN dan Bappenas," imbuhnya.
Dikatakan Harry, wilayah ini juga aman dari ancaman seperti tsunami dan gempa. Penduduk Sulbar saat ini masih sedikit, kurang lebih hanya 1,4 juta jiwa. Ibukota provinsi Sulbar yaitu Mamuju hanya memiliki penduduk sekitar 350.000 jiwa.
"Kadin Sulbar sangat mengharapkan Presiden dan juga DPR dapat melihat dengan jeli tempat yang cocok buat ibukota negara serta mempertimbangkannya dengan matang multiflier efek yang akan timbul," ujarnya.
Seperti diketahui wilayah-wilayah lainnya seperti Kota Palangkaraya, Kabupaten Karawang dan lain-lain dikabarkan menjadi kandidat kuat sebagai pusat pemerintahan baru nantinya.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
0 komentar:
Post a Comment