Jakarta, Kompas - KRI Frans Kaisiepo dijadwalkan berangkat ke Lebanon sebagai bagian dari Satuan Tugas Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda XXVIII-B/United Nations Interim Force in Lebanon, Sabtu ini.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal Tono Suratman, Kamis (23/9), memeriksa persiapan terakhir dan penggelaran pasukan. Rencananya KRI Frans Kaisiepo akan dilepas oleh Panglima TNI di Komando Lintas Laut Militer.
Kaisiepo-368 diawaki 100 prajurit dan dipimpin Komandan Satuan Tugas Letkol Laut (P) Wasis Priyono. KRI Frans Kaisiepo merupakan kapal keempat jenis korvet kelas Sigma milik TNI Angkatan Laut. KRI ini dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda, pada tahun 2006 khusus untuk TNI AL. KRI ini adalah kapal kedua setelah KRI Diponegoro 365 yang ikut misi yang sama tahun lalu. Saat itu misi KRI Diponegoro merupakan misi pertama dari Asia Tenggara.
Saat pemeriksaan, Tono Suratman mengingatkan, seluruh perlengkapan material yang diberikan merupakan barang inventaris negara yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dalam penggunaan setiap peralatan, prosedur agar dipatuhi. Prajurit diminta memelihara segala fasilitas yang ada sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan.
Tono menyatakan, keamanan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama, khususnya dalam penggunaan peralatan dengan risiko tinggi.
Sumber: KOMASJakarta, Kompas - KRI Frans Kaisiepo dijadwalkan berangkat ke Lebanon sebagai bagian dari Satuan Tugas Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda XXVIII-B/United Nations Interim Force in Lebanon, Sabtu ini.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal Tono Suratman, Kamis (23/9), memeriksa persiapan terakhir dan penggelaran pasukan. Rencananya KRI Frans Kaisiepo akan dilepas oleh Panglima TNI di Komando Lintas Laut Militer.
Kaisiepo-368 diawaki 100 prajurit dan dipimpin Komandan Satuan Tugas Letkol Laut (P) Wasis Priyono. KRI Frans Kaisiepo merupakan kapal keempat jenis korvet kelas Sigma milik TNI Angkatan Laut. KRI ini dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda, pada tahun 2006 khusus untuk TNI AL. KRI ini adalah kapal kedua setelah KRI Diponegoro 365 yang ikut misi yang sama tahun lalu. Saat itu misi KRI Diponegoro merupakan misi pertama dari Asia Tenggara.
Saat pemeriksaan, Tono Suratman mengingatkan, seluruh perlengkapan material yang diberikan merupakan barang inventaris negara yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dalam penggunaan setiap peralatan, prosedur agar dipatuhi. Prajurit diminta memelihara segala fasilitas yang ada sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan.
Tono menyatakan, keamanan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama, khususnya dalam penggunaan peralatan dengan risiko tinggi.Jakarta, Kompas - KRI Frans Kaisiepo dijadwalkan berangkat ke Lebanon sebagai bagian dari Satuan Tugas Maritime Task Force TNI Kontingen Garuda XXVIII-B/United Nations Interim Force in Lebanon, Sabtu ini.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal Tono Suratman, Kamis (23/9), memeriksa persiapan terakhir dan penggelaran pasukan. Rencananya KRI Frans Kaisiepo akan dilepas oleh Panglima TNI di Komando Lintas Laut Militer.
Kaisiepo-368 diawaki 100 prajurit dan dipimpin Komandan Satuan Tugas Letkol Laut (P) Wasis Priyono. KRI Frans Kaisiepo merupakan kapal keempat jenis korvet kelas Sigma milik TNI Angkatan Laut. KRI ini dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda, pada tahun 2006 khusus untuk TNI AL. KRI ini adalah kapal kedua setelah KRI Diponegoro 365 yang ikut misi yang sama tahun lalu. Saat itu misi KRI Diponegoro merupakan misi pertama dari Asia Tenggara.
Saat pemeriksaan, Tono Suratman mengingatkan, seluruh perlengkapan material yang diberikan merupakan barang inventaris negara yang harus dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, dalam penggunaan setiap peralatan, prosedur agar dipatuhi. Prajurit diminta memelihara segala fasilitas yang ada sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan.
Tono menyatakan, keamanan dan keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama, khususnya dalam penggunaan peralatan dengan risiko tinggi.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment