JAKARTA - Pengamat intelijen Prayitno Ramelan menduga kelompok bersenjata yang menyerang Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara akan melakukan ancaman lanjutan. Ancaman itu, kata Prayitno bisa dilakukan dengan cara membajak pesawat maskapai penerbangan di Indonesia
“Kalau kita lihat ditahun 1980 juga terjadi hal yang serupa, polsek diserang kemudian dilakukan pembajakan pesawat dan dibawa ke Thailand,” kata Prayitno kepada okezone, Kamis, (23/9/2010)
Dia menambahkan bahwa sejarah tersebut berpotensi terulang, sebab dari tindakan penyerangan yang terjadi di Polsek Hamparan Perak di Sumatera Utara itu, kelompok bersenjata ini tidak ragu untuk melakukan aksi brutal.
“Kelompok ini memang kelompok terlatih, kemungkinan operasi pembajakan pesawat bertujuan untuk meminta pembebasan teman-temannya yang sebelumnya ditahan,” sambungnya.
Saat ini, Prayitno menduga kelompok teroris tengah merencanakan dengan matang dan tengah mencari dana operasi tersebut. “Saya yakin sejarah akan berulang,” ujarnya.
Dalam sejarah tindak terorisme di Indonesia, 28 Maret 1981 tercatat sebagai hari kelam dimana anggota Komando jihad naik ke pesawat Garuda Indonesia yang sedang melakukan penerbangan domestik di Indonesia.
Mereka menyandera 57 penumpang yang sedang dalam penerbangan ke Bangkok setelah pengisian bahan bakar di Malaysia. Dengan bersenjatakan senapan mesin dan dinamit, mereka menuntut pembebasan 20 tahanan politik.
Pasukan komando Indonesia kemudian mencoba membebaskan penumpang dan awak pesawat. Dalam aksi penyergapan itu empat pembajak tewas. Sementara, dua pilot pesawat dan seorang pasukan komando tewas.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment