“Wilayah Kodam IX/Udayana ini unik, karena mudah diakses dan terkenal di dunia internasional. Bali terutama, menjadi tujuan utama turis dan di wilayah kami terdapat pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga,” katanya kepada para peserta rapat pimpinan di lingkungan Kodam IX/Udayana di Denpasar, Senin [08/02].
Wilayah operasi Komando Daerah Militer IX/Udayana meliputi tiga provinsi, yaitu Bali, NTB, dan NTT. Di provini terakhir ini, terdapat garis perbatasan darat dengan Timor Timur, selain garis perbatasan laut dengan Timor Timur dan Australia.
Selain itu, juga terdapat beberapa pulau terluar yang berbatasan dengan Timor Timur dan Australia, di antaranya Pulau Dana di Kabupaten Rote dan Pulau Batek, di Kabupaten Kupang,NTT, dan Pulau Wetar, yang berbatasan langsung dengan Pulau Jaco, Timor Timur.
Komando Daerah Militer IX/Udayana pada Senin hingga Selasa (9/2) menyelenggarakan Rapat Pimpinan 2010 yang diikuti seluruh komandan satuan, baik itu di lingkungan teritorial, intelijen, pasukan, hingga staf. Tidak kurang 26 komandan Komando Distrik Militer dan para pejabat lain mengikuti rapat pimpinan itu.
Di antara peserta rapat terdapat Komandan Polisi Militer Kodam IX/Udayana Kolonel CPM Eddy Kristanto, Komandan Resimen Induk Kodam IX/Udayana Kolonel Infantri Maryono, Komandan Korem 161/Wira Sakti Kolonel Infantri Doddy U Argo, dan Komandan Kodim 1605/Belu Letnan Kolonel Infantri Hotman Hutahaean.
Menurut Pandjaitan, Rapat Pimpinan 2010 merupakan manifestasi dari Rencana Strategis TNI-AD 2010-2014 yang disesuaikan dengan kecenderungan perkembangan lingkungan strategis nasional dan regional yang berujung pada kesiapan operasional jajarannya.
“Terkait dengan peningkatan kualitas pengamanan garis perbatasan negara dan pulau-pulau terluar itu, pengamanan ini bukan cuma upaya kita dari sisi operasi belaka, namun juga ditunjang dari berbagai aspek lain. Aspek intelijen, harus handal dan profesional dan personelnya harus menguasai teknologi informasi,” kata Pandjaitan.
Selain itu, pengendalian alur informasi dan penguasaan taktik serta teknik intelijen juga harus dikuasai sepenuhnya. “ini bisa dicapai dengan pengadaan dan pembaharuan materi khusus intelijen serta peningkatan kinerja satuan intelijen,” kata perwira tinggi yang lama berkarir di lingkungan Korps Baret Merah itu.
Pengamanan garis perbatasan negara, katanya, merupakan satu aspek dari sekian banyak aspek yang harus bisa dijabarkan secara baik dan benar oleh jajarannya.
Pada aspek operasi, katanya, optimalisasi pemetaan dan penggelaran pos-pos pengamanan perbatasan negara di darat harus disesuaikan dengan hakekat ancaman yang ada.
Sejauh ini, pada wilayah darat, terdapat 38 pos Satuan Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Timur Markas Besar TNI berkekuatan satu batalion infantri, yang bertugas di Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Belu.
Seluruh garis perbatasan darat itu membentang sepanjang 278 kilometer. Kabupaten Belu, NTT, yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, Distrik Maliana, dan Distrik Kovalima di Timor Timur memiliki garis perbatasan darat terpanjang ketimbang Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, yang berbatasan dengan Distrik Oekusi, Timor Timur.
Disebabkan, nilai strategis pengamanan garis perbatasan negara di Pulau Timor, NTT, maka sejak beberapa bulan lalu Brigade Infantri 21/Komodo, di Kecamatan Camplong, Kabupaten Kupang, NTT, telah resmi berdiri. Keberadaan brigade infantri paling baru di tubuh TNI-AD itu merupakan penguatan kekuatan militer sesuai dengan tingkat kepentingan yang terjadi.
Sumber: Berita Sore
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI AD
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Pindad Pasok 82 Anoa TNI AD Sebesar Rp. 800 Miliar
- Menhan : TNI AD Ajukan 6 Triliun Untuk Pengadaan Helikopter Apache
- Juli, TNI AD Akan Diperkuat IFV Marder Dari Jerman
- KSAD : Harga BBM naik, TNI AD tunda beli Helikopter Apache
- TNI AD Berencana Membeli Rudal Javelin
- Kasad Resmikan Penggunaan Area Latihan Militer TNI Di Simalungun
- Pengamat : Pengadaan MBT Leopard Tingkatkan Posisi Tawar Indonesia
- KSAD : 100 Tank Leopard Dari Jerman Akan Tiba Tahun Ini
- Menhan: Beli 114 tank Leopard, Indonesia dapat 50 tank
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Misi Damai PBB, TNI Bawa Helikopter Mi-17V5 ke Sudan
- Kemhan Kirim Tim Khusus untuk Pembelian Helikopter Apache
- MBT Leopard TNI AD Akan Tiba Oktober 2013
- Menhan Bantah Batal Beli Helikopter Apache
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- PT DI Serahkan Pesanan 6 Helikopter Bell TNI AD Lebih Cepat Dari Jadwal
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- Pengamat : Pengadaan Black Hawk Lebih Rasional
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- KASAD : Indonesia Beli Leopard, Agar Tidak Dilecehkan Negara Tetangga
- Wakasad Dimutasi Untuk Mengamankan Pengadaan Alutsista
0 komentar:
Post a Comment