ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, February 8, 2010 | 11:03 AM | 0 Comments

    Pindad Siap Bikin Roket

    Bandung - Demi pertahanan dan keamanan, Indonesia dinilai membutuhkan alat utama sistem senjata (alutsista) jenis roket. PT Pindad sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang menyediakan kebutuhan TNI, merasa mampu membuat roket. Namun sampai saat ini belum mendapatkan kepercayaan dari pemerintah.

    "Tergantung kepercayaan. Teknologinya kan kita bisa beli. Kemudian kita urai dan pelajari untuk kita produksi. Yang penting kepercayaan diberikan dulu, deh," ujar Dirut Pindad, Adik Avianto Sudarsono, kepada detikINET usai acara ITB Fair, Minggu malam (7/2/2010).

    Diakui oleh Adik, sampai saat ini pihaknya baru sebatas riset. Belum ada penggunaan roket sebagai senjata.

    "Kapal selam dan roket termasuk senjata strategis. Tidak diketahui kapan dan dari mana datangnya, tiba-tiba meledak. Tapi untuk bikin kapan selam mahal, roket lah yang menjadi pilihan. Seperti di Afghanistan, pejuang Taliban itu mereka memiliki banyak roket. Akibatnya, musuh-musuhnya jadi takut kan," paparnya.

    Adik juga menambahkan, jika roket tersebut dipasang diperbatasan NKRI, maka tidak ada lagi cerita pemindahan patok perbatasan dan penerobosan wilayah NKRI.

    "Bukan untuk mengajak perang. Tapi kalau perbatasan sudah dipasang maka bisa resah semua. Ancaman akan datang karena jarak tembakannya roket," katanya.

    Tapi tentunya ini bukan hal yang mudah. Bagi Adik, perusahaan yang dipimpinnya seyogyanya adalah pelayan TNI untuk memenuhi kebutuhan taktis. Untuk membuat senjata, amunisi ataupun alat tempur, pihaknya harus lulus uji dari TNI.

    "Perlu disadari oleh publik bahwa masuk ke Dephan harus melalui proses sertifikasi. Semuanya dilihat. Kontrak TNI harus lulus uji. Belum lulus, ya berarti belum lulus kontrak," katanya.

    Sumber: DetikNet

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.