ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, April 28, 2010 | 10:15 AM | 0 Comments

    Hino Pasok Sasis untuk Kendaraan Militer Nasional


    Kendaraan militer pindad

    JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memperluas pasar, PT Hino Motor Manufacturing Indonesia menjajaki segmen baru, yakni kendaraan militer. Merek yang berada di bawah bendera Toyota ini, berencana memasok sasis untuk kendaraan militer Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Gunadi Shinduwinata, Ketua Umum Asosiasi Industri Pertahanan Otomotif (AIPO) semalam mengatakan, saat ini seluruh anggota asosiasi tengah melakukan pengembangan kendaraan khusus militer. Untuk prototipe digunakan sasis Hino produksi lokal.

    "Ini bukan masalah Hino saja, lebih tepatnya seluruh anggota AIPO. Hino dipilih karena memiliki kandungan lokal 70 persen," ujar Gunadi. Dijelaskan pula, asosiasi juga menggandeng PT Pindad dan perusahaan karoseri nasional untuk memenuhi kebutuhan TNI tersebut. Menurut Gunadi, terdapat sekitar 9-12 varian yang akan diciptakan.

    "Untuk menciptakan satu prototipe, sudah menghabiskan dana Rp800 juta per unit. Ini kendaraan berat. Biayanya akan berkurang seiring tumbuhnya permintaan," papar Gunadi.

    Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan kebutuhan kendaraan militer yang masih mengandalkan produk impor secara perlahan dialikan ke industri lokal. “Potensi pasar kendaran militer nasional mencapai 3.000 unit per tahun,” ungkap Gunadi.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.