
illustrasi
CIREBON, KOMPAS.com - Perusahaan pembuat kapal berbahan fiber, PT Maxim Marine Indonesia, meluncurkan produk pertamanya yaitu kapal pesiar ’Alpha 65’ di Pelabuhan Cirebon, Jabar, Rabu.
Kapal pesiar pribadi itu berukuran 70 kaki, berkecepatan tinggi hingga mencapai 40 knot.
Di galangan pembuatannya yang beralamat di Jl Perniagaan No 8 Pelabuhan Cirebon, kapal berkapasitas delapan orang tersebut merupakan pesanan perusahaan Jepang.
Kapal itu masih dalam tahap pengerjaan dan baru akan selesai sekitar lima bulan mendatang, dengan harga jual Rp14 miliar.
President Director PT Maxim, Ito Sadayuki, mengatakan, pembuatan kapal tersebut menggunakan teknologi yang sangat canggih, bahkan untuk pembuatan mold (bentuk rangka, RED) menggunakan sistem komputerisasi terutama untuk ’cutting’ menggunakan ’cutting laser’ berukuran satuan mili.
"Dalam pengerjaannya kami menggunakan teknologi canggih dan dikerjakan dengan tingkat ketelitian, kecermatan dan keamanan yang tinggi serta memiliki desain yang futuristik," kata Ito dalam bahasa Jepang.
Beberapa kelebihan kapal buatannya tersebut, kata Ito, ada pada kestabilan, ’power’ dan sudut pemecah gelombang yang akurat sehingga mampu bertahan di laut dengan ombak tinggi sekalipun.
Untuk saat ini, Ito mengaku baru memproduksi kapal jenis ’cruiser’ yaitu tipe ’alpha 65’ yang mempunyai ukuran 70 kaki dan kapasitas penumpang delapan orang.
Kapal pesiar berbahan bakar oktan 92 ini memiliki panjang 19,5 meter, lebar 16,7 meter dan tinggi 5,8 meter, memiliki dua mesin jenis Volvo dengan power 1.200 kecepatan kuda (pk), dengan kecepatan hingga 80 Km per jam.
"Saat ini kami sudah mendapat dua pemesan dari Jepang untuk kapal jenis cruiser alpha 65 dan rencananya kami juga akan membuat dua kapal yang lebih besar yaitu tipe Alpha 80," kata Ito.
Selain itu, kapal yang seluruh bodinya berbahan dasar fiber dibuat sedemikian rupa mengkilap sehingga memberi kesan mewah, apalagi dilengkapi dengan desain interior plus galeri yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Selain itu, Alpha 65 ini juga dilengkapi dengan kamar tidur berkapasitas tiga orang dan toilet serta mini bar yang didesain mewah sehingga akan membuat nyaman pemiliknya.
Dijelaskan Ito, kapal pesiar mewah tersebut dibuat memang sengaja untuk memenuhi kebutuhan pasar negara di Eropa, Amerika dan Jepang.
Selain memproduksi kapal jenis cruiser (pesiar), kata Ito, perusahaannya juga berencana membuat kapal penangkap ikan untuk nelayan di Indonesia seharga Rp1 miliar yang dilengkapi dengan alat penangkap ikan.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Teknologi
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Nipress : 2025, Kami Supplai Baterai Untuk 18 Kapal Selam TNI AL
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- TNI AL Memilih Simulator Nautis Class A Untuk Pelatihan Kapal Perang Sigma
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Bila Diinginkan, Indonesia Dengan Mudah Membuat Senjata Nuklir
- PT DI Akan Produksi Simulator CN-235 Dan Super Puma
- Radar INDRA Akan Dipasang Di Tiga Kapal Selam Indonesia
- Korsel Rilis Bom Korean GPS Guided Bomb Untuk KFX Kepada Publik
- Debat Polemik Pengembangan Pesawat Tempur KFX
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Pengamat : Israel Gagal Membuat Jet Tempur Kfir Yang Tangguh
- TNI AU Kembali Aktifkan ACMI Pekanbaru
- Departemen Pertahanan Bangun Pertahanan Cyber
- TNI Gandeng UI Untuk Mengembangkan Kapal Tanpa Awak
- Menhan : Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) Akan Diproduksi Massal
- Menristek : UAV Buatan BPPT Masih Terlalu Berisik
- KSAD : Pembelian Alutsista Luar Negeri Harus Ada Alih Teknologi
- Lapan : Nozzle Roket RX-550 Masih Bermasalah
- Spesifikasi UAV Sriti dan Alap-Alap Buatan BPPT
- BPPT Siap Mengembangkan UAV Untuk Militer
0 komentar:
Post a Comment