ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, September 17, 2010 | 9:16 PM | 0 Comments

    12 Pulau Terluar Peroleh Perhatian Khusus

    Pulau Sebatik (Foto: Berita Hankam)

    Kulon Progo (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan 12 pulau terluar di wilayah Indonesia memperoleh perhatian khusus dari pemerintah, karena berpotensi menimbulkan konflik dengan negara tetangga yang berbatasan langsung dengan pulau itu.

    Hal itu dikatakan menteri pertahanan (menhan) usai meresmikan Pondok Transit Gratia Sendangsono, Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat.

    Ia menyebutkan 12 pulau terluar itu di antaranya Pulau Sebatik di Nunukan, Kalimantan Timur, yang berbatasan dengan Malaysia, Pulau Rondo di Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam berbatasan dengan India, Pulau Sekatung di Kepulauan Natuna berbatasan dengan Vietnam, serta Pulau Mianggas di Sulawesi Utara berbatasan dengan Filipina.

    TNI Angkatan Laut (AL), kata dia terus mengintensifkan patroli rutin di pulau-pulau tapal batas tersebut.

    "Oleh karena itu, peran TNI AL lebih dominan dalam pengawasan perbatasan dengan wilayah negara lain, sementara TNI Angkatan Darat (AD) dan TNI Angkatan Udara (AU) hanya memback-up," katanya.

    Sebab, menurut Menhan Purnomo Yusgiantoro, untuk membangun "helipad" atau tempat mendarat helikopter sulit dilakukan, karena kondisi geografis pulau-pulau itu umumnya berbukit-bukit.

    Ia mengatakan disamping meningkatkan patroli pengamanan wilayah, penguatan segi ekonomi dan infrastruktur di pulau terluar di wilayah perbatasan tersebut juga memiliki andil besar dalam menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    "Pembangunan infrastruktur meliputi pengadaan sumber mata air bersih, dan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Sebelumnya, saya sudah berkecimpung lama dalam dua sektor tersebut," kata mantan Menteri Enerji dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini.

    Saat ditanya mengenai keterkaitan jabatannya sebagai menhan dalam peresmian Pondok Transit itu, Purnomo mengatakan kedatangannya ke Kabupaten Kulon Progo merupakan urusan pribadi.

    "Saya kemari sebagai Purnomo Yusgiantoro saja, tanpa embel-embel menteri pertahanan, maupun mengemban tugas kenegaraan," katanya.

    Sumber: ANTARA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.