ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, September 16, 2010 | 10:59 PM | 0 Comments

    RI Berencana Menjadikan Basis Produksi Alutsista Rusia


    JAKARTA--MI: Indonesia akan berupaya memperkecil defisit neraca perdagangan dengan Rusia tidak hanya dengan meningkatkan ekspor dan mengundang investasi. Potensi produk berkualitas dengan harga bersaing dari negeri beruang merah ini membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi pusat perakitan dan pelabuhan penghubung (port hub) regional untuk pemasaran produk tersebut.

    "Tentu upaya meningkatkan ekspor nonmigas dan mengundang investasi dari Rusia tetap menjadi prioritas utama. Namun kita melihat ada potensi untuk menjadi pusat perakitan dan pelabuhan penghubung untuk produk Rusia untuk dipasarkan ke negara lain di Asia, Australia, dan Selandia Baru," ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat pertemuan Misi Dagang Indonesia-Rusia di Moskow, Rusia, Rabu (15/9) malam lalu.

    Menurutnya, berbagai produk canggih berteknologi tinggi dari Rusia bisa bisa dikembangkan untuk dirakit di Indonesia untuk selanjutnya diekspor ke negara lain.

    "Target utama tentu supaya mereka pada akhirnya bisa berinvestasi di Indonesia. Namun sejalan dengan itu, kita tawarkan dulu pelabuhan kita menjadi regional port hub untuk produk Rusia," tuturnya.

    Tidak hanya itu. Kemungkinan kerja sama lebih jauh untuk perakitan peralatan tempur produksi Rusia di Indonesia.

    "Pemerintah telah membentuk tim bersama untuk mengkaji pembelian beberapa peralatan tempur setelah pembelian jet tempur Sukhoi. Pilihan lainnya adalah melanjutkan kerja sama lebih jauh atau akan ada kerja sama yang baru misalnya membuka perakitan pesawat tempur di dalam negeri. Kita punya fasilitas di PT Dirgantara Indonesia, Bandung," ujar Mari.

    Sumber: MEDIA INDONESIA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.