ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, September 17, 2010 | 8:57 PM | 0 Comments

    Pengamanan Wilayah Mabes TNI AL Tingkatkan Koordinasi

    SURABAYA, KOMPAS.com — Markas Besar TNI Angkatan Laut terus berupaya meningkatkan koordinasi dengan aparat keamanan perairan dari instansi terkait dalam pengamanan wilayah perbatasan dengan negara tetangga.

    Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono kepada wartawan di Surabaya, Jumat (17/9/2010), mengemukakan, jumlah kekuatan personel dan sarana pendukung yang ditempatkan di wilayah perbatasan sudah cukup memadai.

    "Prinsipnya, jumlah personel dan peralatan yang kita gelar di wilayah perbatasan sudah memenuhi kalau dihadapkan dengan luas wilayah. Yang perlu ditingkatkan adalah manajemen pengelolaan dan koordinasi dengan aparat dari instansi terkait," paparnya.

    Ditemui seusai serah terima jabatan Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal), KSAL mengatakan, penempatan personel TNI AL di wilayah perbatasan dilakukan dengan skala prioritas karena luasnya wilayah perairan Indonesia.

    "Kalau dihadapkan pada luas wilayah, hitungannya memang harus ideal. Artinya, semua wilayah harus bisa di-cover. Tetapi, kalau dihadapkan pada kekuatan minimal, kita gunakan skala prioritas," ujarnya.

    "Kekuatan minimal itu sudah menghitung hal-hal yang diperlukan, bukan berarti minimal sekali. Minimal bagi TNI AL itu mampu melakukan operasi amfibi, pengamanan operasi laut di sejumlah wilayah, mampu mengangkut batalyon laut, dan menangkal sabotase di laut," tambah KSAL.

    KSAL mencontohkan wilayah perbatasan di Kalimantan Timur, Selat Malaka, dan Laut Aru yang perlu mendapat prioritas pengamanan karena ancaman kerawanannya cukup tinggi.

    "Untuk wilayah-wilayah yang tingkat ancamannya kecil, tidak perlu mendapat prioritas, tapi tetap ada penempatan personel dengan jumlah lebih sedikit dibanding wilayah yang rawan," katanya.

    Agus Suhartono mengatakan, TNI AL mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah dalam penyelesaian batas maritim dengan negara-negara tetangga agar konflik perbatasan seperti yang terjadi dengan Malaysia bisa dicegah.

    "Tanpa adanya batas wilayah yang jelas, akan sulit bagi kita untuk menentukan ini punya siapa dan yang itu punya siapa," katanya menegaskan.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.