ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, September 14, 2010 | 10:41 AM | 0 Comments

    3 Sukhoi Perkuat Pertahanan

    Teknisi & Kru Sukhoi(Foto: KASKUS)

    MAKASSAR, KOMPAS - Dua pesawat tempur Sukhoi SU-27 SKM yang dipesan dari Rusia tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Jumat (10/9), yang akan disusul satu unit lagi pada Rabu (15/9). Ketiganya menunggu kelengkapan persenjataan sebelum memperkuat pertahanan udara Indonesia.

    Kedua pesawat Sukhoi SU-27 SKM telah tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Sultan Hasanuddin pada Jumat lalu, diangkut oleh pesawat Antonov AN-124- 100 dari Rusia. Kedatangan pesawat ini didampingi 40 instruktur dan mekanik asal Rusia yang akan mengecek, merakit, serta melatih pilot dan mekanik Indonesia.

    Kedua pesawat ini bersama satu pesawat Sukhoi sejenis yang akan tiba Rabu mendatang dibuat oleh Komsomolsk Amure Aircraft Production Association di Rusia.

    Kepala Penerangan Pangkalan TNI AU Hasanuddin Mayor Mulyadi, Senin (13/9), mengatakan, ketiga pesawat tersebut akan memperkuat Skuadron Udara 11. Dengan tambahan itu, Skuadron Udara 11 nantinya akan terdiri atas sepuluh Sukhoi SU-27 SKM dan Sukhoi SU-30 MK2.

    Pesawat tempur Sukhoi yang telah digunakan TNI AU sejak tahun 2004 ini menggantikan pesawat A-4 Sky Hawk yang tidak lagi digunakan (grounded ) sejak tahun 2005.

    Akan tetapi, Kepala Penerangan Komando Operasi TNI AU II M ayor Sonaji Wibowo mengatakan, ketiga pesawat Sukhoi yang baru ini untuk sementara belum bisa beroperasi maksimal karena masih menunggu kelengkapan persenjataan.

    ”Berbeda dengan pengadaan p e sawat Sukhoi sebelumnya, pengadaan tiga pesawat Sukhoi ini tidak satu paket dengan persenjataannya. Persenjataan akan dibeli nanti, bertahap,” t u t u r ny a . Sonaji mengaku belum tahu kapan seluruh persenjataan untuk tiga pesawat ini lengkap.

    Jika ketiga pesawat Sukhoi ini sudah dilengkapi persenjataan, Sonaji mengatakan, pertahanan udara kawasan timur Indonesia atau wilayah yang berada dalam pengawasan Komando Operasi TNI AU II akan lebih baik.

    ”Adanya tambahan tiga pesawat tempur tentunya akan membuat pertahanan udara Indonesia, terutama di kawasan timur, lebih baik. Kawasan perbatasan di Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua akan terjaga lebih baik,” katanya.

    Kedatangan dua pesawat tempur Sukhoi ini tertutup untuk diliput media.

    Meninggal

    Sementara itu, dua warga negara Rusia yang sedang bertugas di Pangkalan TNI AU Sultan H a sa nuddin—untuk menggaransi baik atau tidaknya tiga pesawat Sukhoi SU-27 SKM baru dari Rusia—meninggal, Senin kemarin.

    Kedua warga negara Rusia itu bernama Sergei Voronin dan Alexander. Selain keduanya, satu warga Rusia lainnya, Victor Savorov, menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Stella Maris, Makassar.

    Ketiga orang ini adalah bagian dari 12 warga Rusia yang masuk dalam tim yang disebut warra nty team yang bertugas mengecek baik atau tidaknya tiga pesawat Sukhoi baru buatan Rusia di Pangkalan Sultan Hasanuddin.

    Komandan Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama Agus Supriatna saat ditemui di Rumah Sakit Stella Maris, Senin, mengatakan, sekitar pukul 07.00 Wita, saat tim hendak berangkat mengecek dua pesawat Sukhoi baru di pangkalan, Alexander tidak terlihat.

    ”Saat dicek, Alexander terlihat sudah terkapar di lantai. Kami segera bawa ke rumah sakit, tetapi ternyata meninggal di rumah sakit,” katanya.

    Sementara rekannya, Voronin, menurut Agus, meninggal saat berada di rumah sakit setelah mengetahui rekannya meninggal. ”Ada kemungkinan Voronin meninggal karena penyakit jantung. Dia kaget setelah melihat Alexander meninggal,” ujar Agus. Dia melanjutkan, sekarang TNI AU bersama polisi masih menyelidiki penyebab meninggalnya kedua warga negara Rusia itu.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.