ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, January 7, 2011 | 10:52 PM | 0 Comments

    Agen Mossad: Jangan Diserang Dulu, Iran Baru Punya Bom Nuklir 2015

    Meir Dagan, mantan direktur Mossad

    REPUBLIKA.CO.ID, Program nuklir Iran mau tak mau membuat Israel cemas. Bahkan beberapa pejabat tinggi memunculkan usulan serangan militer pencegahan, demikian menurut penilaian intelijen yang dipublikasikan, Jumat (7/1)

    Namun sikap terkini, Israel meyakini Iran tidak akan mampu memproduksi bom nuklir sebelum 2015. Direktur mata-mata Mossad yang telah pensiun, Meir Dagon, pada Kamis, menyatakan bahwa ada keyakinan baru pada Israel atas sanksi dan aksi rahasia--dipimpin AS--yang ditujukan untuk menghambat atau menghadang program pengayaan uranium Iran.

    "Jika itu maksudnya, maka Iran tidak akan mencapai tingkat bom nuklir sebelum 2015," ujar Dagan. Sebelumnya, pada Juni 2009, Dagan sempat meyakini bahwa Iran dapat memiliki hulu ledak nuklirnya yang pertama pada 2014 dan menyampaikan kecemasan itu ke panel parlemen Israel.

    Dagan, mantan jenderal yang mengabdi pada Mossad selama delapan tahun memang cukup berhati-hati dengan prospek menggunakan kekuatan senjata terhadap fasilitas nuklir Iran.

    Serangan itu dapat memprovokasi Iran, yang menyangkal membuat bom, untuk berhenti dari Pakta Non-Proliferasi nuklir dan sebaliknya akan terus menggenjot program nuklirnya serta bebas dari pemeriksaan PBB.

    "Israel jangan sampai mempercepat serangan ke Iran. Langkah itu dilakukan hanya bila pedang sudah di ujung leher," ujar Dagan.

    Israel diasumsikan adalah satu-satunya negara yang memiliki persenjataan nuklir di kawasan Timur Tengah. Namun banyak pengamat mengatakan angkatan udara Israel terlalu kecil bila toh ingin melakukan serangan sendirian terhadap fasilitas nuklir Iran yang konon tersebar dan dibentengi kuat.

    Israel juga waspada dengan risiko serangan balik dari Iran. Amerika Serikat selama ini selalu menegaskan tidak ingin menyaksikan perang di kawasan tersebut, namun seperti Israel, ia tak berkuasa untuk memaksa Iran menghentikan fasilitas nuklirnya.

    Sumber: REPUBLIKA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.