ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, January 25, 2011 | 10:28 PM | 0 Comments

    DPR NILAI PENANGANAN PERBATASAN BERLEBIHAN

    Anggota DPR dari Partai Golkar Agustina Basik Basik Mengenakan Baju Hijau.

    Jakarta, 25/1/2011 (Kominfo-Newsroom) Anggota DPR dari Partai Golkar Agustina Basik Basik menilai penanganan perbatasan di daerah perbatasan dan pesisir berlebihan, lantaran penanganan tidak hanya melibatkan TNI AD tetapi ada beberapa penugasan perbantuan dari Kodam I Bukit Barisan, Kopassus dan sebagainya.

    “Ini serasa bombatis selain dari TNI AD juga ada penugasan perbantuan seperti dari Kopassus,” katanya dihadapan sidang Paripurna, di Gedung Nusantara II, Selasa (25/1).

    Menurutnya, masyarakat serasa tidak memiliki kebebasan seakan hidupnya dirampok oleh kehadiran petugas yang jaga di perbatasan maupun pesisir. “Bahkan kelihatan tumpang tindih terutama mereka yang membuat pos di sekitar perkampungan penduduk setempat,” tambahnya.

    Dia menambahkan, pos perbatasan dibangun di tengah kampung menyebabkan masyarakat serasa diawasi. Karena itu, kata dia, sebaiknya bukan hanya di darat tetapi dilaut juga harus ditingkatkan pengawasannya.

    Ini terkesan menghamburkan biaya saja, sedangkan terkait insiden perampasan senjata pada tanggal 14 Januari 2010 lalu, menurutnya kejadian perampasan tersebut tidak masuk akal karena sangat dekat dengan pos militer setempat.

    “Kami meminta segera dibentuk tim dari kaukus Papua, maupun Otsus untuk menangani kasus ini,” pintanya.

    Seperti diketahui, telah ditangkap seorang pelaku penyerangan Pos Pamtas Yonif 132 Bima Sakti di Kampung Nasem, Merauke, Papua, Pelaku berinisial WB ditangkap prajurit TNI di dalam Kampung Nasem dan selanjutnya diserahkan ke kepolisian untuk diperiksa.

    Sumber: KOMINFO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.