WASHINGTON(SINDO) – Mantan Kepala Intelijen Amerika Serikat (AS) Purnawirawan Laksamana Dennis Blair memperingatkan, Korea Selatan (Korsel) bisa menyerang Korea Utara (Korut) jika kesabaran Seoul habis. Blair memperkirakan, jika terjadi konflik,tidak akan menjadi perang besar karena Korut sadar akan kalah.“Jadi menurut saya,perang bisa dimulai, tapi hanya berupa konfrontasi militer di level lebih rendah hingga Korut bersedia bernegosiasi,” ujarnya.
Menurut Blair,Korut telah melewati batas dengan melakukan serangan artileri di sebuah pulau milik Korsel yang menewaskan empat warganya pada 23 November dan menenggelamkan kapal perang Seoul pada Maret silam yang menewaskan 46 pelautnya. “Karena itu,Korsel mulai kehilangan kesabaran terhadap Korut,” ungkap Blair.Saat ditanya apa itu artinya, dia menyatakan, “Itu berarti mereka akan mengambil aksi militer terhadap Korut.”
Komentar Blair muncul saat Korsel bersiap melakukan lima latihan penembakan artileri di laut lepas. Latihan itu digelar bukan di dekat perbatasan maritim dengan Korut di Laut Kuning. SeranganartileriKorutke Pulau Yeonpyeong merupakan aksi militer pertama kali di wilayah sipil sejak berakhirnya perang Korea 1953. Di tengah ketegangan di Semenanjung Korea, Beijing me-nyerukan pertemuan darurat antara kepala delegasi perundingan enam pihak untuk peluncuran nuklir Korut.
Pemimpin Korut Kim Jong-il mengatakan kepada pejabat senior Beijing Dao Bingguo bahwa Pyongyang ingin bergabung lagi dalam perundingan enam negara (Six Party Talks) jika negara tetangga lainnya sepakat. Namun, Blair mengaku yakin pemimpin Korsel akan terus mengambil sikap keras terhadap Pyongyang dan pendekatan semacam itu akan mendapat dukungan luas.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment