BEIRUT, KOMPAS.com — Militer Lebanon, Rabu (15/12/2010), menyatakan telah menyita dua peralatan pengintai canggih milik Israel di pegunungan di atas kota Beirut, dan peralatan itu dapat membantu Israel memantau dan mengincar berbagai tempat untuk diserang.
Peralatan tersebut ditemukan dengan memanfaatkan keterangan yang diberikan kepada dinas intelijen Lebanon oleh "beberapa sumber perlawanan", kata militer Lebanon di dalam satu pernyataan. Militer Lebanon merujuk kepada kelompok gerilyawan Syiah, Hezbollah.
Militer Lebanon menyatakan, Israel telah berencana memasang peralatan itu di Sanin dan Barouk, dua kabupaten yang berada di masing-masing gunung di sebelah utara dan selatan ibu kota negeri tersebut. Peralatan itu dapat menetapkan koordinat sasaran dan meliputi laser yang mampu mencapai jarak 20 kilometer, pemasok listrik lepas, dan peralatan untuk mengirim gambar.
Satu sumber militer mengatakan, peralatan tersebut yang disita pada hari Rabu juga diduga telah digunakan untuk memantau banyak wilayah perbatasan Lebanon dengan tetangganya, Suriah. Gambar yang disiarkan di jejaring militer (www.lebarmy.gov.lb) memperlihatkan peralatan yang sebagian tertutup batu di lereng bukit batu.
Tak lama setelah pengumuman militer, beberapa pesawat tempur Israel terbang rendah di atas beberapa kota kecil di Lebanon selatan, kata warga setempat. Namun, militer Israel mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Tak ada kegiatan (militer) yang tak biasa di daerah itu."
Dua pekan sebelumnya, Lebanon menyatakan, Israel telah menggunakan pengendali jarak jauh untuk meledakkan dua alat pemantau komunikasi yang telah dipasangnya di bagian selatan negeri tersebut. Pada 2006 Israel melancarkan agresi, peristiwa yang juga dikenal sebagai Perang Israel-Hezbollah dan di Lebanon dikenal sebagai Perang Juli, selama 34 hari.
Konflik tersebut berawal pada 12 Juli 2006 dan berlanjut sampai gencatan senjata yang diperantarai PBB diberlakukan pada 14 Agustus 2006 pagi. Kendati demikian, secara resmi agresi tersebut berakhir pada 8 September 2006, ketika Israel mencabut blokade angkatan lautnya atas Lebanon.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment