"Saya merasa tersentuh dengan warga dan kondisi daerah perbatasan. Saya yakin penduduk Sebatik tentu akan tetap menjaga dan mengawal NKRI," kata Boediono saat berdialog dengan siswa dan santri se-Kecamatan Sebatik di Pondok Pesantren Mutiara Bangsa, Sebatik, Selasa (14/12/2010).
Wapres mengaku, dirinya memang berkeinginan melihat dengan mata kepala sendiri suasana di kawasan perbatasan, baik menyangkut kehidupan ekonomi, situasi sosial, maupun kondisi pengamanan TNI di garis depan.
"Jadi, saya ingin mendapatkan suasana dan rasa yang sebenarnya apa yang dirasakan, apa yang dialami. Saya ingin mendengarnya. Saya yakin cita-cita pendiri bangsa untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur telah terpatri dalam hati warga," tambahnya.
Wapres menegaskan, daerah perbatasan bukan halaman belakang negeri ini, tetapi halaman depan. "Ini niat pemerintah. Namun, memang tidak bisa semalam untuk mengubahnya. Kita butuh waktu bertahap dan kita inginkan Sebatik menjadi beranda depan, tempat yang nyaman dan sejahtera bagi kehidupan warga Sebatik.
Dalam kesempatan itu, Wapres melakukan dialog dengan perwakilan warga dari organisasi pemuda, aparat kesehatan, pendidikan, dan pelajar. Warga banyak bertanya mengenai nasionalisme, pendidikan, hingga ketergantungan ekonomi.
Dalam kunjungan ke Pulau Sebatik, Wapres didampingi oleh Menteri Pertahanan dan Keamanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad. Dari jajaran pemerintah daerah, yang turut dalam rombongan adalah Gubernur Kaltim Awang Faroek dan Bupati Nunukan Abdul Hafid Ahmad.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment