
illustrasi Latihan SAR
JAKARTA (Suara Karya): Indonesia dan Australia melakukan latihan search and rescue (SAR) gabungan di perairan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini untuk memantapkan kesiapan menghadapi bencana alam.
Pimpinan Umum Latihan SAR Australia-Indonesia (Ausindo), Marsma TNI Teddy Sutedjo Prapto, di sela-sela pembukaan latihan gabungan itu, di Mataram, Selasa (11/5), mengatakan, latihan gabungan itu akan berlangsung 11-12 Mei.
"Materi latihan gabungan tim SAR dari dua negara bertetangga itu adalah manuver lapangan atau upaya penanganan bencana alam dan kecelakaan pelayaran," ujarnya.
Teddy yang kesehariannya menjabat Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional (Basarnas) itu mengatakan, latihan gabungan itu merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan serupa yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun.
Latihan gabungan SAR Ausindo tahun 2009 digelar di perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Letak Australia dan Indonesia, terutama wilayah NTB dan NTT, cukup dekat atau berbatasan langsung sehingga dipandang penting untuk melakukan latihan gabungan.
"Sesuai Konvensi Internasional Chicago, wajib hukumnya bagi setiap negara untuk menyiapkan penyelenggaraan operasi SAR, demikian pula Indonesia dan Australia yang harus menyiapkan hal itu terutama dalam meningkatan SDM petugas SAR," ujar Teddy.
Menurut dia, dengan latihan pemantapan operasi SAR itu akan diketahui apakah aturan yang berlaku sudah dipahami petugas lapangan atau masih harus didalami.
"Kita akan uji coba pemahaman itu sekaligus mencoba sarana prasarana yang ada, karena musibah datang tanpa pemberitahuan, berbeda dengan cara menghadapi musuh yang selalu ada ekskalasi masalah," ujarnya.
Teddy mengatakan, selain tim SAR Indonesia dan Australia, dalam latihan SAR bersama itu para pihak dilibatkan agar ada keterpaduan penanganan bencana. Instansi terkait itu seperti satuan TNI-Polri, BMKG, Orari, Rapi, dan petugas keimigrasian.
"Kami tidak utamakan jumlah peserta latihan, tetapi keterlibatan semua instansi terkait agar ada keterpaduan penanganan bencana," ujarnya seperti dikutip Antara.
Ia menuturkan, dalam latihan gabungan SAR Ausindo itu, akan disimulasikan upaya pertolongan terhadap para korban kecelakaan pelayaran di perairan Sekotong, Lombok Barat.
Dalam penanganan musibah itu, Tim SAR Indonesia meminta bantuan Australia karena jaraknya lebih dekat dibanding pergeseran regu bantuan dari Jakarta.
"Helikopter dan kapal Australia yang dilengkapi peralatan evakuasi akan merapat ke lokasi bencana untuk mengevakuasi korban kecelakaan pelayaran itu, kemudian disinkronkan dengan upaya tim SAR Indonesia yang juga diterjunkan ke lokasi," ujar Teddy. Tim SAR Indonesia juga akan melibatkan kapal evakuasi lebih besar yang mampu mengarungi gelombang lebih dari empat meter, yang didatangkan dari Pulau Bali.
Manajer Proyek Paket Bantuan Keselamatan Transportasi Indonesia (ITSAP) Kedutaan Besar Australia di Jakarta David Ramsay dan Perwakilan AMSA (Australia Maritime Safety Autho) Paul Threlfall, ikut memantau latihan gabungan itu.
Sumber: SUARA KARYA
Berita Terkait:
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
Kerja Sama
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- Indonesia Dan India Bahas Implementasi Kerjasama Pertahanan
- Komisi I DPR-RI Kunjungi 6 Industri Pertahanan di Ukraina
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Indonesia Dan Jepang Tingkatkan Kerjasama Kemitraan Strategis
- Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family Swedia
- Indonesia - Jerman Sepakat Untuk Kerjasama 16 Latihan Perang Bersama
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Dubes Korsel : Pergantian Presiden, Tidak Mempengaruhi Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Tertarik Tank Leopard Dan Kerjasama Perkapalan Spanyol
- Menhan Spanyol Kunjungi Indonesia Untuk Membahas MoU
- KSAD Jepang Bertemu Presiden, Untuk Bahas Kerja Sama Pertahanan
- Inggris Siap Berpartisipasi Dalam Pengembangan KFX
- Indonesia Dan Ukraina Tingkatkan Kerja Sama Industri Pertahanan
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Menteri Pertahanan Inggris Kunjungi Indonesia
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
AUSTRALIA
- Australia Siap Kirim Pesawat Hercules Ke Indonesia
- Indonesia Sepakat Membeli 5 Pesawat Hercules Eks. Australia
- 20 Industri Pertahanan Australia Ramaikan Indonesia Defence Expo 2012
- Indonesia - Australia Buat Pengaturan Kerjasama Pertahanan
- Menhan : Hibah Pesawat Hercules Dari Australia Menguntungkan Indonesia
- Berita Foto : 'Pitch Black' sees enemy battle played out over Darwin
- Indonesia Mengirim 4 Sukhoi Ke Australia Dalam Rangka Exercise Pitch Black 2012
- Komisi I : Kami Sudah Setujui Hibah Hercules Sejak 2011
- Kemhan Kirim Tim Inspeksi Hercules Ke Australia
- Kemhan : Komisi I Tidak Konsisten Padahal Hibah Hercules Disetujui Tahun 2011
- Komisi I : Biaya Upgrade Hercules Terlalu Besar
- TNI AU Akan Retrofit Empat Hercules Hibah Dari Australia
- Indonesia Terima Hibah 5 Hecules Dari Australia
- 200 Marinir AS Gelombang Pertama Telah Tiba di Australia
- Kemhan Bantah Kirim Nota Protes Kepada Australia
- TB Hasanuddin : Tak Perlu Khawatir Dengan Isu Penempatan UAV AS Di Pulau Cocos
- Jubir Kemhan : Drone AS Bukan Ancaman Bagi Indonesia
- Komisi I : TNI Dan BIN Harus Waspadai Basis Drone AS Di Australia
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- KSAU : TNI AU Kirim Empat Sukhoi Ke Australia
- Komandan KRI Nanggala : Kapal Selam Kita Sekarang Kemampuannya Setara Dengan Australia
- Pemerintah Batalkan Anggaran Retrofit Pesawat Hercules Dari Australia
- Panglima TNI : Hibah 4 Hercules Australia Tunggu Restu DPR
- Menhan : Indonesia Akan Merenovasi 4 Hercules Hibah dari Australia
- Australia Positif Hibahkan Empat Hercules C -130 H Kepada Indonesia
0 komentar:
Post a Comment