ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, May 14, 2010 | 9:31 AM | 0 Comments

    Komandan Militer Ditembak, Pasukan 'Kaos Merah' Tak Gentar


    Bangkok - Demonstrasi anti-pemerintah 'kaos merah' di Bangkok, Thailand kian sigap mengamankan diri usai bentrok yang menyebabkan seorang tewas dan delapan luka-luka akibat bentrok dengan petugas keamanan. Bahkan pemimpin kaos merah, Mayor Jenderal Khattiya Sawasdipol ikut terluka akibat tembakan di kepalanya.

    Dikutip detikcom dari AFP, Jumat (14/5/2010), para demonstran mengenakan pakaian hitam-hitam. Mereka mempersenjatai diri dengan senjata tradisional seperti ketapel dan panah. Mereka juga menutup salah satu jalan utama kota Bangkok.

    "Jika Anda berpikir penembakan terhadap Seh Daeng (Mayor Jenderal Khattiya Sawasdipol) membuat kita takut, Anda salah," ujar salah satu pemimpin demonstran, Jatuporn Prompan di lokasi demo.

    "Tidak peduli apa senjatanya. Kami tidak akan meninggalkan tempat ini sebagai pecundang," imbuhnya.

    Kekerasan yang terjadi Kamis malam (13/5/2010) muncul setelah Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva berencana mengadakan pemilihan umum lebih awal pada bulan November. Namun rencana yang awalnya disepakati tersebut berubah menjadi huru hara setelah para demonstran menuntut pengadilan terhadap pelaku penembakan terhadap 25 pendemo yang tewas dalam beberapa bulan terakhir.

    Pasukan kaos merah menuding pemerintah tidak demokratis karena mengudeta mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra.

    Sumber: DETIK

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.