ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, June 16, 2010 | 8:58 PM | 0 Comments

    Polri Ajukan Anggaran Sebesar Rp30 Triliun


    TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepolisian Republik Indonesia mengajukan pagu indikatif di tahun 2011 sebesar Rp30,67 triliun. Padahal, dalam RAPBN 2011, Polri sudah mendapat anggaran sebesar Rp27,58 triliun.

    Hal itu disampaikan Kapolri, Bambang Hendarso Danuri dalam rapat kerja dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (16/6).

    “Dari pagu tersebut, Rp19,1 triliun akan digunakan untuk gaji, dan sisanya untuk belanja barang dan modal,” kata Kapolri.

    Ia menambahkan, anggaran sebesar Rp30 triliun tersebut ideal untuk mendukung sasaran prioritas Polri. Menurutnya, jika anggaran tetap di kisaran Rp27,58 trilun, maka komposisi anggaran hanya akan diprioritaskan pada pemenuhan gaji. “Program dan kegiatan Polri sendiri juga mengalami perubahan dari delapan program dan kegiatan menjadi tiga belas,” ujar Kapolri lagi.

    Menanggapi paparan Kapolri tersebut, anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera, Nasir Djamil, berpendapat bahwa semestinya anggaran untuk Kepolisian berbasis kinerja agar tidak ada anggaran yang terbuang sia-sia. Ia beralasan, selama ini banyak program Polri yang tidak terlaksana dengan baik.

    “Hitungan angka tanpa realita tidak ada gunanya. Polri mempunyai program membangun kepercayaan, tapi apa yang terjadi?” kata politisi dari daerah pemilihan Aceh tersebut.

    Oleh karena itu, ia menyarankan agar institusi kepolisian tersebut diaudit oleh oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau bahkan auditor independen. “Bukan hanya audit keuangannya saja, tapi juga kinerja,” ujarnya.

    Sependapat dengan Nasir Djamil, politisi dari Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Syarifuddin Suding, juga melihat anggaran untuk kepolisian harus dilihat dari kinerja yang sudah dilakukan kepolisian agar efisiensi bisa tercapai.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.