Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama petinggi TNI meninjau stan Pindad dalam pameran alat utama sistem persenjataan setelah pembukaan Rapat Pimpinan TNI Tahun 2011 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (19/1). Rapat yang diikuti oleh 142 peserta itu merupakan media penyampaian kebijakan Panglima TNI kepada seluruh satuan jajaran TNI.(Foto: KOMPAS)
JAKARTA(SINDO) – Alokasi anggaran untuk pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk 2011 masih mengalami defisit hingga Rp6 triliun.
Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tambahan alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011 tidak mampu menutup defisit tersebut. Defisit pengadaan dan pemeliharaan alutsista juga terjadi pada tahun sebelumnya dengan jumlah Rp6 triliun.
“Defisit itu artinya yang diadakan selama 2010 masih di bawah target yang diimpikan untuk mencapai minimum essential forces karena keterbatasan anggaran,” tegas Purnomo saat memberikan pembekalan dalam Rapat Pimpinan Tentara Nasional Indonesia (TNI) 2011 yang bertema “Konsistensi Pembangunan Kekuatan Pokok Minimum dan Reformasi Birokrasi TNI Guna Mendukung Tugas Pokok TNI” di Markas Besar TNI, Cilangkap,Jakarta,kemarin.
Karena itu, Purnomo meminta kepada pimpinan TNI untuk mengefektifkan pagu pinjaman luar negeri 2005-2009 yang sudah mendapatkan persetujuan. “Penetapannya agar diselesaikan secepat mungkin,” ungkapnya. Rapat tahunan yang berlangsung 19-21 Januari ini diikuti 145 peserta,terdiri atas seluruh kepala staf angkatan, jajaran pimpinan dan staf, tim pemantau dari internal TNI, dan Kementerian Pertahanan.
Rapat membahas evaluasi kinerja TNI 2010, kekuatan pokok minimum TNI, dan reformasi birokrasi TNI. Purnomo juga mengatakan,kekuatan pokok minimum yang dirancang dalam tiga rencana strategis sampai 2024 bukan ditujukan untuk perlombaan kekuatan persenjataan atau direncanakan sebagai bagian untuk ekspansi ke negara lain,namun untuk meningkatkan daya tangkal.
“Karena itu, pembangunan kekuatan pokok harus dikelola secara konsisten, bertahap, dan berkesinambungan. Direncanakan,2011 akan dilakukan verifikasi terhadap rancang bangun agar tidak menyimpang dari konsep awal yang telah ditetapkan,”katanya. Terkait penggunaan alutsista produksi dalam negeri, Purnomo mengatakan, penggunaannya akan terus dimaksimalkan oleh pemerintah.
Dia mengingatkan agar produsen alutsista dalam negeri mampu memenuhi standar yang ditetapkan oleh TNI.Purnomo pun menyatakan,Kemhan ingin mendorong industri alutsista nasional, namun pelaku industri juga diharapkan mampu memenuhi dan memperbaiki standar.“Saya cukup puas, beberapa sudah dipakai, beberapa lagi masih uji coba, karena harus ada kepastian sebelum dipakai di lapangan,”tegas Purnomo.
Mantan Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) ini juga menekankan agar pimpinan TNI segera menuntaskan pengambilalihan aktivitas bisnis TNI serta melakukan penataan barang milik negara yang berada dalam lingkungan TNI. ”Untuk naik menjadi wajar tanpa pengecualian harus ada penataan barang milik negara melalui sistem informasi manajemen dan akuntansi barang milik negara,”katanya.
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana (TNI) Agus Suhartono mengatakan,capaian peningkatan alutsista memang belum signifikan. Meski demikian, hal itu harus disadari sebagai keterbatasan anggaran yang dihadapi pemerintah. “Apabila kita mengingat kembali penegasan Presiden RI pada HUT TNI pada 5 Oktober 2010 bahwa pemerintah akan meningkatkan alutsista dan anggaran TNI.
Meski demikian, saat ini pencapaiannya belum signifikan. Kita harus menyadari bahwa saat ini pemerintah menghadapi kendala keterbatasan anggaran dalam memenuhi kebutuhan anggaran TNI,”tegasnya. Pemerintah, katanya, masih memiliki agenda prioritas pada pembangunan sektor lainnya sehingga berdampak terhadap anggaran TNI.
Meski demikian,Agus meminta agar jajaran TNI tidak berkecil hati sebab pemerintah sudah memberikan yang terbaik bagi TNI, terutama dengan pemberian tunjangan kinerja. “Tunjangan kinerja harus diiringi peningkatan kualitas kerja seluruh personel TNI.Tunjangan kinerja melalui remunerasi yang mulai diberikan sejak Juli 2010 juga akan dievaluasi terus menerus agar mencapai hasil yang diharapkan,” tegas Panglima TNI.
Jika hasil evaluasi nanti tidak menunjukkan ke arah yang lebih baik, bukan tidak mungkin tunjangan tersebut akan ditinjau kembali. Mantan Kepala Staf Angkatan Laut ini mengaku, pemberian tunjangan kinerja telah membantu meningkatkan pembinaan kemampuan TNI dan meringankan para pimpinan atau komandan satuan dalam menanggung beban moral peningkatan kesejahteraan prajurit.
Agus juga menyadari ada tuntutan yang besar bagi para pimpinan dan komandan satuan untuk meningkatkan kinerja prajuritnya sebagai konsekuensi logis pemberian tunjangan tersebut. Di tempat terpisah,Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan,untuk pengadaan alutsista tidak ada istilah defisit.
“Karena baik anggaran dengan kredit ekspor maupun multiyears sudah ditetapkan. Jadi, yang dimaksud mungkin secara total anggaran pertahanan ada kekurangan,” katanya. Mengenai ada kemungkinan keterkaitan kekurangan anggaran pengadaan alutsista dengan pemberian tunjangan kinerja atau remunerasi, Hasanuddin mengaku belum melakukan klarifikasi.
Sumber: SINDO
Berita Terkait:
Anggaran
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Tubagus : Batal Beli Apache, Indonesia Beli Heli Buatan PTDI
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
- DPR Setujui Anggaran Alutsista 14 Triliun Untuk TNI AD
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- 2013, Anggaraan TNI AU Naik 8,3 Persen
- Industri Berharap Pemerintah Memberikan Kredit Untuk Tingkatkan Produksi
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Pemerintah Memberikan Suntikan Dana Kepada 8 BUMN
- Menhan: Anggaran Diblokir tak Pengaruhi Program Alutista
- Komisi I : Dana Optimalisasi Kemenhan Tak Cair, Siapa Merugi?
- Vnesheconombank Berikan Pinjaman Kredit Pesawat Tempur Kepada Indonesia
- 2012, Penerimaan PT DI Mencapai Rp. 3.1 Triliun
- Indonesia Siapkan Rp.81.8 Triliun Untuk Anggaran Pertahanan Tahun 2013
- Menhan : Tidak Ada Yang Mencurigakan Dalam Pengadaan Alutsista
- Strategi Kemhan Untuk Mencari Anggaran Pengadaan Alutsista
- Wamenhan : PT Pindad Terima Order Dari Kemhan Senilai Rp. 2 Triliun
- Komisi I : Dipo Dinilai Hambat Modernisasi Alutsista
INDONESIA
- Proses Pengecatan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3 TNI AD
- Kemhan : Indonesia-Rusia Belum Sepakat Hibah Kapal Selam
- Foto Kedatangan Leopard 2A4 Dan Marder 1A3
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Dua Su-30MK2 TNI AU Tiba Di Makasar
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Degelasi Ke Rusia Untuk Tinjau 10 Kapal Selam
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Menhan Tempatkan Satu Squadron Apache Di dekat Laut China Selatan
- Selain Apache AH-64E, Indonesia Juga Tertarik Dengan Chinook
- Komisi I Dukung Pengadaan Satelit Untuk Pertahanan Negara
- Darurat , Tol Jagorawi Dijadikan Landasan Pesawat Tempur
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Komisi I Mendukung Tawaran 10 Kapal Selam Bekas Dari Rusia
- Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam Bekas Kepada Indonesia
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Ketua KNKT : Lanud Polonia Harus Aman Untuk F-16
- Hari ini, 4 Kapal Perang Indonesia Show Force Balas Provokasi Malaysia
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Islamic Development Bank Fasilitasi Kredit Ekspor Untuk PT DI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Indonesia Kurang Teliti Dalam Pengadaan Pesawat Super Tucano Dari Brasil
TNI
- 2014, Pemerintah Mengalokasikan Rp 83,4 Triliun Untuk Kementerian Pertahanan.
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I Akan Dorong Tambahan Anggaran Kesejahteraan TNI di APBN-P 2013
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Besok, 16 Ribu Prajurit TNI Latihan Tempur Di Situbondo
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- PT DI Siap Kirim 10 Helikopter & 7 Pesawat Pesanan TNI
- Panglima TNI : Komnas HAM Itu Biadab!
- Pengerahan Pasukan TNI Di Papua Tunggu Perintah Dari Presiden
- Kemenhan Percepat Realisasi Modernisasi Alutsista TNI Sampai 2019
- Komisi I Minta TNI Laksanakan Pengadaan Alutsista Secara Maksimal
- Panglima TNI : 2014, Kekuatan Minimum TNI Capai 38% dari Target
- Prajurit Kodam Siliwangi Jaga Perbatasan Indonesia - Papua Nugini
- 2012, TNI Belanja Alutsista Habiskan Rp 53,2 triliun
- Menhan : Alutsista TNI Membaik Tiga Tahun Kedepan
- TNI Rekrut 16 Calon Perwira Penerbang
- Kemhan Serahkan Pengajuan Anggaran Optimalisasi 2013 ke TNI
- Kemhan : Alutsista 2013 Akan Semakin Moderen
- Tim Inspeksi PBB Periksa Kesiapan Alutsista TNI Di Lebanon
- Menhan : Prajurit Harus Memiliki Semangat Juang, Walaupun Alutsista Terbatas
0 komentar:
Post a Comment