ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, January 19, 2011 | 10:28 PM | 0 Comments

    UAV Sriti Sudah Diproduksi Tetapi Belum Digunakan TNI

    Pesawat Tanpa Awak Buatan BPPT.

    REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, alat utama sistem persenjataan (Alutsista) produksi dalam negeri sudah 99,7 persen diserap oleh TNI. Dia mengatakan, penggunaan alutsista lokal akan terus dimaksimalkan oleh pemerintah. "Penyerapan secara overal untuk 2010 itu 99,7 persen," kata Purnomo di Mabes TNI, Cilangkap, Rabu (19/1).

    Dia mengingatkan, produsen Alutsista lokal mampu memenuhi standar yang ditetapkan oleh TNI. Oleh karenanya, setiap Alutsista harus melalui uji coba. "Saya cukup puas, beberapa sudah dipakai, beberapa lagi masih uji coba, karena harus ada kepastian sebelum dipakai di lapangan," kata Purnomo.

    Dia mengatakan, pihaknya ingin mendorong industri Alutsista nasional, namun mereka juga harus bisa memenuhi dan memperbaiki standar. Terkait modal bagi Alutsista nasional, Purnomo mengatakan, pihaknya hanya pemakai Alutsista. "Tapi, kami juga ingin memberi dukungan. Caranya, kita beri kesempatan bagi para pemakai produk mereka," katanya. Mengenai masalah korporasi, hal itu diatur Kementerian BUMN.

    Dalam kesempatan sama, Chief Engineering produk Pesawat Tanpa Awak (PUNA) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) M Dahsyat mengatakan, pesawat tanpa awak dengan nama Sriti sudah diproduksi BPPT sejak 2003, namun belum digunakan oleh TNI.

    "TNI nanti akan menggunakan, sekarang kita sedang terus uji coba," kata Dahsyat. Dia mengatakan, PUNA produksi BPPT harganya bisa 20-40 persen dari harga produk sejenis produksi luar negeri. Satu paket produk Sriti ini berharga sekitar Rp 3 miliar sebanyak tiga unit.

    Sumber: REPUBLIKA

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.