ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, January 19, 2011 | 10:41 PM | 0 Comments

    MENHAN OPTIMIS MEF TERCAPAI

    Dari kiri: Ketua BPK Hadi Poernomo, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, dalam acara penyerahan hasil audit BPK ke Kementerian Pertahanan di Jakarta (7/6).


    Jakarta , 19/1/2011 (Kominfo-Newsroom) Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro optimis target pembangunan Kekuatan Pokok Minimum atau Minimum Essential Force (MEF) bidang pertahanan bisa dicapai, dengan mengefektifkan kembali pagu pinjaman yang dulu ditetapkan tapi belum efektif.

    "Saya optimis target pembangunan MEF masih bisa dicapai untuk mencapai hal tersebut saya minta pagu pinjaman tersebut 2005-2009 yang dulu ditetapkan agar diselesaikan secepat mungkin," katanya saat memberi arahan Rapat Pimpinan TNI 2011 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (19/1).

    Menhan meminta pagu yang sudah mendapat penetapan namun belum efektif agar diselesaikan secepat mungkin dengan mengikuti peraturan-peraturan perundangan yang berlaku. Saat ini, pemerintah sedangkan pemutakhiran pagu untuk rencana pinjaman luar negeri 2010-2014. "Kita sedang selesaikan dengan Menkeu dan Bappenas, termasuk di dalamnya untuk sektor pertahanan," ujarnya.

    Menurut Menhan, pemerintah telah menetapkan pinjaman luar negeri di tahun mendatang akan semakin menurun. Diharapkan untuk ke depan yang dinamakan kredit ekspor itu akan terus berkurang seiring dengan peningkatan kemampuan pembiayaan melalui APBN.

    "Insya Allah bisa naik. Sekarang 1.000 triliun dan berharap bisa mencapai 2.000 triliun pada akhir kabinet itu, berarti juga GDB kita akan meningkat itu artinya juga income perkapita kita akan meningkat," ujarnya.

    Sumber: MENKOINFO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.