Jakarta - Penyebaran pasukan TNI bersenjata dengan jumlah besar di pusat Kota Ambon dikeluhkan oleh sebagian masyarakat. Penggerakan pasukan dalam rangka pengamanan presiden di acara puncak Sail Banda 2010 Selasa besok ini dinilai berlebihan.
"Saya lihat hampir tiap seratus meter ada tentara bawa M-16. M-16 kan senapan serbu. Kaya mau perang aja," kata seorang warga di sebuah penginapan, di Kota Ambon, Selasa (2/8/2010).
Menurut pria yang tidak mau disebutkan namanya itu, seharusnya pengamanan dilakukan oleh intelijen.
"Ini kan mempengaruhi psikologis wisatawan asing. Orang yang tadinya mau berwisata, santai, malah nemuin tentara di mana-mana," kata pria pendatang ini.
Pantauan detikcom, pukul 16.00 WIT di pusat kota Ambon, seperti Jl Slamet Riyadi, Jl Sangaji, dan Jl Sulta Hairun, beberapa tentara menjaga ketat setiap ruas jalan. Pasukan brimob juga tampak menenteng laras panjang.
Seorang warga, di sebuah warung makan di Jl Diponegoro Sabtu malam, juga mengeluhkan persoalan penyebaran tentara kepada wartawan yang sedang santap malam. Pria yang juga minta namanya dirahasiakan itu menilai penyebaran tentara sejak seminggu lalu ini terlalu berlebihan.
"Presiden itu harusnya menyalami rakyatnya di jalan-jalan, kaya Soekarno. Jangan kaya gini. Ini sudah seperti daerah merah saja," kata pria bertubuh tambun itu.
Sebelumnya, usai apel gelar pasukan pengamanan presiden di Lantamal IX, Ambon, (30/7), Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta, menyatakan pihaknya akan habis-habisan dalam mengawal presiden.
Putra Maluku ini mengatakan sudah mendapat prediksi-prediksi dari intelijen dan menginstruksikan pasukannya untuk mengantisipasi segala kemungkinan.
"Kita akan all out, habis-habisan," kata George yang disebut-sebut sebagai calon Panglima TNI ini.
Namun demikian, ada juga pengunjung yang menilai penyebaran tentara sebagai hal yang wajar.
"Ini kan event internasional. Jadi perlu pengamanan yang baik," kata Maya yang sengaja datang dari Yogyakarta untuk menikmati Sail Banda.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment