Seorang anggota kru Angkatan Laut Korea Selatan untuk kapal berlandasan panjang, Dokdo, memberikan aba-aba pada sebuah helikopter jenis UH-60 saat berlangsung latihan militer di Laut Kuning, Korea Selatan, Kamis (5/8). Korea menggelar latihan tempur anti-kapal selam terbesar, termasuk penggunaan peluru sungguhan, di perbatasan Korea Utara meskipun pihak Korea Utara mengancam tak akan menoleransi tindakan provokasi di Laut Kuning.
SEOUL, Kamis - Saat Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan penghapusan senjata nuklir demi perdamaian dunia pada peringatan 65 tahun jatuhnya bom atom di Nagasaki, Jepang, Kamis (5/8). Korea Selatan memulai latihan perang anti-kapal selam terbesar dalam sejarahnya di Laut Kuning. Perdamaian terasa makin jauh.
Sebanyak 4.500 personel militer Korea Selatan terlibat dalam latihan perang yang akan berlangsung lima hari ke depan. Latihan dimulai dengan pelepasan serentetan tembakan artileri dan pelepasan perangkat sonar ke dalam laut dalam sebuah skenario perburuan kapal selam.
Sedikitnya 29 kapal, termasuk tiga kapal selam dan satu kapal perusak, ditambah 50 pesawat, termasuk jet-jet pemburu dan helikopter tempur, mendukung latihan yang diprotes keras oleh Korea Utara itu.
”Ini adalah latihan perang anti-kapal selam terbesar dalam sejarah militer kami dengan melibatkan Angkatan Darat, Laut, Udara, dan Marinir,” ungkap juru bicara Kepala Staf Gabungan militer Korsel.
Menurut juru bicara itu, pasukan Marinir akan ditempatkan di pulau-pulau dekat perbatasan laut yang disengketakan pihak Korut. Mereka akan menembakkan artileri berisi amunisi hidup, tetapi tembakan tak akan diarahkan ke utara.
”Kami tak akan menembak ke arah perbatasan meski pihak Utara kadang-kadang melakukan itu untuk memprovokasi kami,” tutur dia sambil menambahkan, ini adalah sebuah latihan pertahanan untuk mencegah serangan dari laut.
Latihan perang anti-kapal selam ini merupakan rangkaian reaksi Korsel atas insiden tenggelamnya kapal korvet Cheonan yang menewaskan 46 pelautnya di Laut Kuning, Maret lalu. Kapal tersebut diduga ditorpedo oleh kapal selam Korut meski pihak Pyongyang membantah keras.
Hanya delapan hari lalu, Korsel juga menggelar latihan laut bersama AS di Laut Jepang sebagai unjuk kekuatan untuk memperingatkan Korut. Pyongyang sempat mengancam akan membalas latihan itu dengan serangan nuklir, tetapi tak terjadi apa pun hingga latihan usai.
Pihak Korut menganggap latihan perang Korsel ini sebagai sebuah provokasi militer yang akan mengobarkan lagi perang di Semenanjung Korea.
”Jika mereka berani menyulut perang, kami akan menghancurkan mereka tanpa ampun,” seru Komite Reunifikasi Damai Ibu Pertiwi dari Pyongyang melalui kantor berita Korut, KCNA.
Namun, hingga Kamis siang, pihak Kepala Staf Gabungan Korsel melaporkan tidak ada pergerakan signifikan pasukan Korut.
Rudal baru
Bersamaan dengan dimulainya latihan perang laut Korsel ini, China juga sedang menyelesaikan latihan perang udara yang dimulai sejak Selasa. China adalah sekutu terdekat Korut dan agresivitas militernya akhir-akhir ini membuat AS dan negara-negara sekutunya di Asia mulai resah.
Kecemasan AS makin besar dengan santernya kabar China sudah memasuki tahap akhir pengembangan rudal penghancur kapal induk Dong Feng DF-21D. Rudal balistik jarak menengah berhulu ledak konvensional yang mampu melesat dengan kecepatan Mach 10 itu mampu menghancurkan kapal induk sekelas USS George Washington pada jarak 1.900 kilometer.
”(Dengan rudal itu) China bisa menyerang armada AS sebelum kapal-kapal AS berada cukup dekat dengan daratan untuk menyerang balik,” ungkap Profesor Toshi Yoshihara dari US Naval War College kepada Associated Press.
Jika itu benar, China akan membalik perimbangan kekuatan militer di Asia Timur atau bahkan dunia. Selama ini, kekuatan militer Amerika tidak terkalahkan karena didukung armada angkatan laut berbasis kapal induk.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
KORUT
- Indonesia Dan Korut Akan Bahas Kerjasama Pertahanan
- Korut Tawarkan Kerjasama Pengembangan Kapal Selam Mini Kepada Indonesia
- Komisi I DPR Meminta Menlu Untuk Klarifikasi Rudal Korut
- Jubir Kemhan : Jangan Kuatir Dengan Rudal Balistik Korut
- Wamenlu AS : Rudal Balistik Korut Diarahkan Ke Australia, Indonesia Dan Filipina
- Korut Kirim Tim Pembunuh Menhan Korsel
- Kapal Perang Amerika Serikat Cegat Kapal Korea Utara
- Korsel Akan Siagakan Apache Untuk Hadapi Korut Di Perbatasan
- PBB : Iran Dan Korut Lakukan Kerjasama Pengembangan Rudal Balistik Nuklir
- Korsel Melakukan Latihan Menggunakan Peluru Tajam Untuk Peringati Insiden Incheon
- Terowongan Nuklir Korea Utara Mendapat Perhatian Korea Selatan
- AS "Dirayu" Tingkatkan Jangkauan Rudal Korsel
- Pasukan AS di Jepang dan Korsel Siap Hadapi Korut
- DPR: Kaji Ulang Kerja Sama Pesawat Tempur
- Hadang Kapal Selam, Korsel Pasang Sensor Bawah Laut Dekat Korut
- Halangi Cina-Korut, Jepang dan AS Gelar Latihan Perang Laut
- Korsel Tambah Kekuatan Pesawat Anti Kapal Selam
- Asyik Manuver di Udara, Pesawat Jet Korut Malah Jatuh
- Korut Inginkan Perang Nuklir dengan Korsel
- Latihan Perang Digelar Lagi, Korut akan Serang Korsel
- Korsel Merombak Militernya
- Korut Gali Terowongan untuk Uji Coba Nuklir
- Panglima Militer Korsel Mundur
- Korsel Bisa Serang Korut Bila Kesabarannya Telah Habis
- Jepang akan Gunakan Pencegah Rudal Terbaru
KOREA
- Korsel Kembangkan Internal Waepon Bay Untuk Pesawat Tempur K/IFX
- Kemhan : Butuh 1.5 Triliun Untuk Membangun Galangan Kapal Selam
- Kemhan Optimis Lanjutkan Proyek Kapal Selam dengan Korsel
- ITS : Korsel Tak Tulus ToT Kapal Selam Kepada Indonesia
- Jubir Kemhan Klarifikasi Alasan Korsel Batasi Indonesia Belajar Kapal Selam
- PT PAL : ToT Kapal Selam Korsel Rugikan Indonesia
- September 2013, Indonesia Kedatangan T-50 Golden Eagle
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Siapkan Dana Rp. 15 Triliun Untuk Pengembangan IFX
- 2014, PT PAL Akan Mulai Produksi Kapal Selam
- EADS Tawarkan Dana Segar $ 2 Miliar Bila Menang Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Doosan DST Kirim Tarantula 6x6 Kepada Indonesia
- Komisi I : Penundaan Sepihak Proyek KFX Ganggu Hubungan RI-Korsel
- Ini Alasan Korsel Tunda Proyek Pesawat Tempur KFX
- KSAU : TNI AU Tolak Hibah Pesawat Tempur F-5 Korsel
- Menhan : KFX Ditunda, Karena Indonesia Dan Korsel Ingin Buat Selevel F-35
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- KAI Gelar Seminar "2013, KFX Harus Segera Diimplementasikan"
- Skuadron 15 Iswahjudi Terima Tim Dari Korea Aerospace Industries
- Menhan Masih Mempertimbangkan Hibah F-5 Dari Korsel
- Korsel Paham Kekuatiran Indonesia Atas Penundaan KFX
- EADS Menantang Boeing Dan Lockheed Martin Dalam Pengadaan Pesawat Tempur Korsel
- Pesawat Amphibi Aron Lebih Cocok Untuk Sipil Dan SAR
- TNI AL Setujui 50 Desain Awal Kapal Selam Buatan DSME
USA
- 2014, Dua Helikopter Apache Tiba Di Indonesia
- Komisi I Siap Awasi Pengadaan Helikopter Apache
- Kemhan Kirim Tim untuk Pelajari Spesifikasi Apache
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- KSAD : Helikopter Apache Akan Tiba 2018
- TNI AL Dan Amerika Lakukan Latihan Bersama
- KSAD Kecewa Dengan Hasil Negosiasi Apache
- KSAD : TNI AD Akan Beli 20 Helikopter Black Hawk dari AS
- TNI AL Inginkan Tingkatkan Alih Teknologi Dengan AS
- Indonesia Dan AS Punya Kepentingan Yang Sama Dalam Sengketa Wilayah
- Komisi I : Kami Berharap Kemhan Dan TNI AD Kaji Pembelian Apache
- Kemhan Lanjutkan Pembelian Helikopter Apache
- Indonesia Kirim Hercules Untuk Retrofit Di ARINC, LLC USA
- Diplomat AS : AS Harus Tingkatkan Hubungan Militer dengan Indonesia
- Lockheed Martin Dan PT CMI Teknologi Siap Memproduksi Radar Untuk Program NASRI
- AS Setujui Pengadaan 180 Unit Rudal Anti Tank Javelin Kepada Indonesia
- Dubes AS : Kami Senang Bisa Ikut Dalam Indo Defence 2012
- TNI AD Tunda Pengadaan Heli Apache Karena Terbentur Anggaran
- Dubes AS : Senat AS Dukung Heli Apache Dijual ke Indonesia
- Pengamat : Adakah 'Permainan' Di Balik Pengadaan Apache Indonesia
- Panglima TNI : TNI AD Masih Kaji Pembelian Helikopter Apache
- Ini Dia Harga Dan Spesifikasi Apache AH-64D Block III Longbow Untuk Indonesia
- Jubir Kemhan : Bila Harga Sesuai Kami Terima Tawaran Helikopter Apache
- Komisi I : Kita Berharap AS Tawarkan Helikopter Chinook
Kerja Sama
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Komisi I : Kami Berharap AS Turut Berpartisi Dengan Industri Pertahanan RI
- Perancis Tingkatkan Kerjasama Pertahanan Dengan Indonesia
- Temui Presiden, Menlu Korsel Janjikan Peningkatan Kerjasama Pertahanan
- Proses Alih Teknologi Kapal Selam Korsel Masih Berjalan Alot
- Sharp Avionik K Gandeng Elbit System Dalam Pengembangan Proyek LAH Dan KFX
- Indonesia Dan India Bahas Implementasi Kerjasama Pertahanan
- Komisi I DPR-RI Kunjungi 6 Industri Pertahanan di Ukraina
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Indonesia Dan China Sepakat Tingkatkan Kegiatan Latihan Militer Kedua Negara
- Indonesia Dan Jepang Tingkatkan Kerjasama Kemitraan Strategis
- Menhan Sambut Baik Tawaran Kerjasama Industri Pertahanan Dengan Wallenberg Family Swedia
- Indonesia - Jerman Sepakat Untuk Kerjasama 16 Latihan Perang Bersama
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Dubes Korsel : Pergantian Presiden, Tidak Mempengaruhi Kerjasama Pertahanan
- Indonesia Tertarik Tank Leopard Dan Kerjasama Perkapalan Spanyol
- Menhan Spanyol Kunjungi Indonesia Untuk Membahas MoU
- KSAD Jepang Bertemu Presiden, Untuk Bahas Kerja Sama Pertahanan
- Inggris Siap Berpartisipasi Dalam Pengembangan KFX
- Indonesia Dan Ukraina Tingkatkan Kerja Sama Industri Pertahanan
- Kemhan Dan FSMTC Rusia Bahas Kerjasama Teknik Militer
- Indonesia Berharap Kerjasama Pertahanan Dengan Rusia Semakin Erat
- Menteri Pertahanan Inggris Kunjungi Indonesia
- Selain Rudal, Indonesia - China Kerjasama UAV Dan Pertahanan Elektronik
- Indonesia Dan China Sepakati Kerjasama Keamanan Maritim
0 komentar:
Post a Comment