Ia mengatakan itu terkait dengan peristiwa perusakan kantor Kepolisian Resor (Polres) Muara Enim dan Polsek Lawang Kidul, Sumatra Selatan, oleh anggota TNI AD pada 4 Juli lalu. Menurutnya, tidak ada belas kasihan terhadap prajurit yang busuk dan jelek.
"Pecat kalau merusak kehormatan saya, kehormatan prajurit, dan kehormatan Kodam II Sriwijaya. Saya kemarin dilapori. Atau jangan-jangan Danki atau Danton-nya yang bloon," katanya, saat serah terima jabatan Pangdam Kodam II/ Sriwijaya di lapangan parkir Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Kamis (5/8)
KSAD mengingatkan agar tentara tidak lagi berkelahi dengan polisi atau dengan rakyat karena masalah sepele. "Lebih baik kalian menghindar. Kalian bukan buruh yang ribut makan atau
tukang becak yang rebutan penumpang," tutur George. Namun, tambahnya, masalah tersebut sudah selesai.
Menurut mantan Pangkostrad itu, tentara jangan mencederai kehormatan TNI AD seperti tidak memakai helm saat berkendaraan dan memarahi tukang parkir saat dimintai uang parkir. Sebab, itu tidak sesuai dengan aturan.
"Tentara dihargai karena baju lorengnya. Apa yang terjadi di Muara Enim harus diwaspadai sekaligus menjadi peringatan bagi seluruh prajurit TNI AD." Katanya.
Kepada prajurit Kodam II/ Sriwijaya KSAD meminta agar membuang sifat beguyur. Menurutnya, beguyur merupakan sifat pemalas dan meminta prajurit berjaya karena pemimpin sekadar mengarahkan saja. Padahal, tugas pokok tentara adalah bertempur dan tidak ada hari tanpa latihan. Dengan demikian, prajurit tidak mudah dilecehkan orang lain.
Dalam kesempatan itu George mengakui saat ini fasilitas dan dana yang dimiliki TNI AD kurang. Namun itu tidak membuat tentara menyerah. "Pakai akal kamu untuk tetap bisa berlatih, dan jangan menyerah," ujar George.
Sumber: MEDIA INDONESIA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment