"Kami bangga terhadap tentara kita yang bertugas ke Libanon. Mereka sudah melakukan langkah sesuai prosedur dan layak kita apresiasi," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso kepada detikcom, Kamis (5/8/2010).
Priyo mengaku kecewa karena sejumlah media massa di Libanon terkesan menyudutkan tentara Indonesia. Padahal UN Interim Force in Lebanon (UNIFIL) yang mengkoordinir pasukan perdamaian mengakui pasukan Indonesia ada dalam posisi sulit.
"Dua personel pasukan kita itu sudah berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan pertikaian disana. Saya minta media massa di Libanon berhenti menyudutkan tentara kita," kecam Priyo.
Priyo pun berharap kedua pasukan TNI ini diberi penghargaan. " Kalau mereka pulang ke tanah air harus diberi medali penghargaan," ujarnya.
Sebelumnya, media-media Libanon mengecam tentara Indonesia karena pergi dengan taksi menyusul bentrok Israel-Libanon. UNIFIL pun memberikan pembelaan.
Menurut UNIFIL, 2 Personel pasukan penjaga perdamaian itu dikatakan sudah berusaha sekuat tenaga menghentikan perang. Akhirnya mereka diperintahkan mundur untuk diganti dengan pasukan UNIFIL lain yang lebih besar.
Televisi Al Manar menampilkan tayangan dua tentara Indonesia itu sampai mengalami dehidrasi karena mencoba menghentikan pertempuran. Warga setempat lalu menolong tentara Indonesia itu dengan minuman dan kendaraan tumpangan.
Sumber: DETIK
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment