ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Monday, August 2, 2010 | 11:27 AM | 0 Comments

    Butuh Waktu 2 Tahun untuk Bobol Pertahanan AS

    LAS VEGAS - Seorang spesialis mata-mata komputer mengklaim memiliki blueprint untuk membangun tentara cyber yang mampu membobol dan merusak sistem pertahanan AS.

    Menurut Charlie Miller, pria yang telah menghabiskan waktu selama lima tahun bersama Direktur Badan Keamanan Nasional AS Michael Hayden, mengatakan jika dibutuhkan waktu selama dua tahun dan total dana sebesar USD100 juta untuk mempersiapkan penyerangan internet paling kuat.

    "Dalam membuat blueprint, saya berpura-pura mendapatkan tawaran dari Korea Utara untuk membuat strategi penyerangan cyber ke AS. Awalnya saya tahu betapa mudah membuatnya, tapi setelah saya membuat detilnya, saya semakin yakin hal ini sangat mudah. Oleh karena itu, saya beritahukan, pertahanan AS sangatlah lemah," ujar Miller, seperti dikutip melalui Yahoo News, Senin (2/7/2010).

    USD100 juta merupakan harga yang dikeluarkan sama halnya dengan membuat pertahanan cyber. Dana itu digunakan untuk membayar para tentara cyber yang ditargetkan menyerang jaringan penting seperti perbankan, telekomunikasi, dan infrastruktur teknologi lainnya. Nantinya dibutuhkan tentara cyber dalam jumlah ribuan, mulai dari hacker profesional hingga pemula.

    "Jika anda memberikan waktu dua tahun kepada saya, sudah pasti jaringan anda akan berantakan. Namun dalam kurun dua tahun juga maka anda memiliki kesempatan untuk melihat apa yang terjadi dan melakukan pencegahan sebelum benar-benar terjadi," ujarnya.

    Menurut Miller hal ini akan menjadi hari kiamat bagi internet karena dapat menyerang siapa saja. Dan Korea Utara sangat potensial memiliki kesempatan untuk melakukan itu.

    "Beberapa negara telah memiliki kesempatan itu. Kita dapat memilih dua opsi untuk menghindari hal tersebut. Pertama adalah menghilangkan ketergantungan terhadap internet, dan itu sepertinya sangat tidak realistis. Atau melakukan yang terbaik untuk mengidentifikasi adanya penyerangan itu, atau melakukan lobi politik untuk mencegahnya," tandas Miller.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.