ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, August 5, 2010 | 2:43 PM | 0 Comments

    Informasi Navigasi Tak Lagi Dikontrol Singapura

    Flight Information Region singapura

    KUTA, KOMPAS.com - Sistem informasi navigasi penerbangan yang selama ini dikontrol oleh Singapura, akan mulai dialihkan ke Indonesia pada Januari 2011. Dengan cara ini, kedaulatan negara dilihat dari pengawasan areal udara menjadi jauh lebih jelas.

    "Selama ini, informasi navigasi udara untuk penerbangan di sekitar kawasan Singapura (terutama Batam dan sekitarnya) dikontrol atau harus melapor ke Singapura. Karena wilayah udara Singapura sangat sempit, sehingga setiap pesawat yang tinggal landas akan langsung melampaui wilayah udaranya, sehingga laporannnya ke Singapura. Setelah FIR (Flight Information Region) Indonesia digabungkan, maka laporan itu akan dialihkan ke Indonesia," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo di Kuta, Bali,

    Menurut Tommy, selama ini, wilayah udara Indonesia dibagi atas dua area FIR, yakni FIR Barat yang diawasi PT Angkasa Pura II dan FIR Timur yang dikelola PT Angkasa Pura I. Mulai Januari 2011, kedua FIR itu akan digabungkan menjadi satu FIR saja.

    "Kemudian pengawasannya pun akan dilakukan oleh satu lembaga atau badan usaha. Dan seluruh aset navigasi yang saat ini dikelola Angkasa Pura I dan II akan diserahkan ke lembaga khusus itu," ujarnya.

    Ada dua opsi tentang lembaga pengelola FIR tersebut. Pertama, diserahkan kepada Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah komando Kementerian Perhubungan. Kedua, ada pembagian usaha antara Angkasa Pura I dan II, bisa saja Angkasa Pura I mengelola FIR dan Angkasa Pura II mengelola aset bandar udara, atau sebaliknya.

    "Namun, saat ini sedang menunggu pematangan. Usulannya sedang digodok di Sekretariat Negara serta Kementerian Hukum dan HAM. Bagi kami, semua opsi itu bagus," ujar Tommy.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.