ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, August 4, 2010 | 5:00 PM | 0 Comments

    TNI-AU LATIHAN TERJUN JARAK DEKAT

    Bandung, Memasuki hari ke-11 pelaksanaan latihan bersama TNI Angkatan Udara dengan Angkatan Udara Amerika Serikat (US Air Force) di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Kamis, prajurit TNI AU akan diberi pelatihan mengenai teknik penerjunan "High Attitude Low Openning" (HALO).

    Letkol Navigator Triswan Larossa, mengatakan, bahwa dalam penerjunan jarak dekat yang akan dilakukan oleh prajurit TNI AU dari Skadron Udara 31 itu dii tiga titik yang telah ditentukan.

    Ketiga titik itu, yakni titik A di wilayah (Bandung, Nagreg, Citandangan, Tasikmalaya, Danau Duku Badak, Cirebon, Karangampel, Eretan Wetan, Subang, Plered, ip slow down drop Lanud Sulaeman), titik B (Bandung, Sumedang, Indramayu, Eretan wetan, Pamanukan, Cikampek, Plered, drop zone di Lanud Sulaeman), titik C (Bandung, Sumedang, Bantar Asem, Pagaden, Cikampek, Plered, slow down drop zone Lanud Sulaeman).

    Dalam teknik HALO, kata dia, pasukan diharapkan dapat menyerang markas musuh disuatu daerah tertentu, dengan cara khusus.

    "Pesawat pun akan terbang dengan ketinggian 10.000 meter, lalu setelah dekat daerah musuh penerjun akan terjun, tetapi mereka akan membuka parasut pada ketinggian 300 meter, sehingga musuh akan terkejut dengan serbuan kita," ungkap Letkol Triswan.

    Dalam penerjunan tersebut pasukan menggunakan parasut khusus dengan tipe yang berjenis 464 disertai oksigen.

    "Ini sebagai bentuk infiltrasi khusus," ungkap Letkol Triswan.

    Dari kegiatan yang dilaksanakan ini, banyak keuntungan yang didapat dari kedua belah pihak, hanya saja teknologi yang dimiliki TNI AU masih jauh tertinggal dengan US Air Force.

    "Keuntungan yang kita dapatkan banyak sekali, selain ilmu kemiliteran khususnya di bidang kedirgantaraan, juga pengenalan teknologi yang sudah dimiliki US Air Force, yang mudah-mudahan nantinya dimiliki oleh Indonesia," ungkap Triswan.

    Sumber: DEPHAN

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.