ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Tuesday, September 28, 2010 | 9:31 PM | 0 Comments

    Indonesia Pesan Lagi 6 Sukhoi Rp2,7 Triliun

    VIVAnews - Pemerintah akan menambah enam pesawat Sukhoi dari yang sudah ada saat ini 10 pesawat, sehingga menjadi satu skuadron atau 16 buah pesawat.

    Penambahan pesawat menghabiskan dana US$200-300 juta (sekitar Rp2,7 triliun) akan dilakukan dalam lima tahun ke depan.

    Menurut Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, pembelian pesawat tersebut terpisah dari missil-nya. Untuk perlengkapan senjata di pesawat, bisa dibeli terpisah dan tidak harus buatan Rusia, seperti rudal buatan China.

    Meski tidak menggunakan missil China, namun ia menjamin sistem komputasi yang dimiliki Sukhoi dapat digunakan walau bukan buatan Rusia.

    Ia mencontohkan, dua pesawat Sukhoi yang berhasil melakukan seluruh uji coba bom latih P-100 di Kabupaten, Takalar, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. "Itu dengan (rudal) buatan dalam negeri sudah bisa," katanya di Istana Negara, Selasa 28 September 2010.

    Dia menuturkan, yang terpenting dari kontrak pembelian pesawat itu adalah rak untuk senjata. Namun sayangnya, Purnomo tak bisa merinci berapa penghematan dari pembelian pesawat tanpa senjata tersebut.
    "Ini seperti kalau membangun rumah, yang di depan memakai kayu mahal, untuk yang belakang tidak," ujarnya.

    Saat ini, pembelian Sukhoi tambahan tengah diproses. Dia juga telah berbicara dengan Dubes Rusia."Karena kita mengikuti proses di birokrasi," kata Purnomo.

    Sumber: VIVA NEWS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.