ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Wednesday, September 29, 2010 | 12:09 PM | 0 Comments

    Sukhoi Baru Itu Untuk Patroli

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Duta Besar Rusia untuk RI Alexander Ivanov saat acara serah terima pesawat Sukhoi 27 SKM Pangkalan TNI AU Sultan Hasanuddin, Makassar. TEMPO/Hariandi Hafid

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pertahanan, Tb Hasanudin mengatakan Sukhoi yang saat ini dimiliki oleh Indonesia ini memang bukan diperuntukan untuk perang, melainkan hanya untuk menjalankan tugas patroli. "Kami pahami memang persenjataannya sangat mahal," ujar Hasanudin kepada TEMPO di Jakarta, Selasa 28 September 2010.

    Hasanudin mengungkapkan mahalnya harga persenjataan yang harus dibeli untuk melengkapi pesawat Sukhoi yang telah dimiliki. "Harga misilnya dikabarkan 20 persen dari harga pesawat," ujarnya.

    Oleh karenanya, dia berpendapat perlu kiranya ada dana tambahan untuk bisa mempersenjatai Sukhoi yang Indonesia miliki. "Itu sudah dimintakan terkait anggaran pertahanan dan sedang dibahas oleh Komisi Pertahanan soa,' ujarnya.

    Seperti diketahui, tiga pesawat Sukhoi asal Rusia yang diserahkan ke Indonesia ternyata dibeli tanpa persenjataan. Tak ada peluru kendali yang biasanya melengkapi pesawat tempur. Menteri Pertahanan Poernomo Yusgiantoro mengatakan, dalam kontrak pembelian memang tidak dilengkapi dengan persenjataan. Kontrak pembelian Sukhoi, memang tidak bisa satu paket dengan senjatanya. Soalnya, pabrik pembuat Sukhoi, Komsomolsk Amure Aircraft Production Association, berbeda dengan pabrik pembuat senjata rudalnya. itu.

    Sebelumnya kepada TEMPO di awal pekan ini,Ketua Komisi Pertahanan, Mahfudz Shiddiq setuju jika ada langkah untuk melakukan modernisasi alutsista. DPR, kata Mahfudz jelas akan mendukung langkah pemutakhiran senjata dan alat pertahanan lainnya tersebut. "Kami jelas akan dukung," ujarnya.

    Sumber: TEMPO

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.