PBB, New York (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan untuk memperpanjang mandat pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) untuk satu tahun berikutnya dalam upaya membantu meningkatkan stabilitas di negara tersebut.
Keputusan itu dicapai setelah 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB dalam sidang mereka di Markas Besar PBB, New York, sepakat meloloskan resolusi perpanjangan mandat United Nations Interim Force in Lebanon hingga 31 Agustus 2011.
Perpanjangan itu dianggap DK-PBB diperlukan mengingat situasi ketidakstabilan di Lebanon masih menjadi ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Pengesahan resolusi itu diikuti dengan desakan DK-PBB agar pihak-pihak yang terlibat konflik di Lebanon mau bekerja sama dengan PBB dan UNIFIL, menghormati kesepakatan penghentian permusuhan, serta tidak melanggar Garis Biru (zona netral) yang memisahkan Lebanon dan Israel.
Dewan Keamanan juga meminta Pemerintah Israel untuk segara menarik pasukannya dari desa Ghajar yang berada di Garis Biru.
Dalam resolusi itu, DK-PBB mendesak terbentuknya kawasan yang bebas dari personil, peralatan dan persenjataan militer di wilayah antara Garis Biru dan Sungai Litani, terkecuali untuk personil, peralatan dan persenjataan milik Pemerintah Lebanon dan UNIFIL.
UNIFIL dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB pada tahun 1978 untuk memastikan Israel menarik diri dari wilayah Lebanon serta untuk membantu Pemerintah Lebanon membangun kembali pemerintahan yang efektif.
Saat ini, UNIFIL yang berada di Lebanon Selatan dan bermarkas di Naqoura itu memiliki pasukan berjumlah sekitar 15.000 personil yang disumbang dari puluhan negara, termasuk dari Indonesia.
Menurut catatan Perwakilan Tetap RI untuk PBB di New York bulan April 2010, personil Indonesia yang melekat kepada UNIFIL berjumlah 1.307 orang.
Sebagian besar pasukan Indonesia, yaitu 1.018 personil, bertugas di batalion infantri.
Adapun personil lainnya tersebar di berbagai unit, termasuk polisi militer, pendukung markas besar di Lebanon dan di Markas Besar PBB di New York.
Sebagai bagian dari UNIFIL, pasukan RI di Lebanon ditempatkan di Sektor Timur Garis Biru (wilayah netral yang ditentukan PBB), satu sektor dengan kontingen batalion India, Nepal, dan Spanyol.
Di sektor tersebut, pasukan Indonesia disebar di tiga titik wilayah, yaitu markas batalion Indonesia serta tiga kompi berada di Adhsit al Qusayr, satu kompi di El Adeisse UN-963 dan satu kompi lainnya di UN 8-33 atau disebut juga Posisi PBB di Syeh Abbad Tomb.
Sumber: ANTARA
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment