Pasukan Inggris Di Afganistan
TEMPO Interaktif, London - Bekas jenderal Amerika Serikat di Afganistan, Senin, mengiritik taktik militer Inggris di Provinsi Helmand, Afganistan. Para komandan Inggris, sejak 2006, dianggap tak memberikan tekanan kepada Taliban.
Dalam wawancara dengan koran Inggris Times, Letnan Jenderal Benjamin Freakley, mengatakan para serdadu Inggris menyebar sebagaimana jika mereka berhadapan dengan gerilyawan Irlandia Utara.
Pada 2006, sebanyak 9500 pasukan Inggris di Provinsi Helmand bertempur sengit dengan Taliban.
Freakley, komandan operasi paling senior Amerika Serikat di utara dan selatan Afganistan dari 2006-2007, mengatakan taktik Inggris di Helmand mengirimkan pasukan dalam jumlah kecil ke pusat-pusat distrik seperti di Musa Qala dan Sangit terbukti "membawa bencana."
"Mereka berpikir seperti sebuah peleton sebagaimana di Irlandia Utara. Di Afgansitan kondisinya berbeda, Anda harus terus bergerak melawan Taliban." kata Freakley kepada Times.
"Anda tak boleh dalam posisi diam, sebab Taliban akan menghantam Anda."
Pasukan asing dipimpin Amerika Serikat pada 2001 menginvasi Afganistan guna mengusir Taliban dari kekuasaan. Sebaliknya Taliban, kini berjuang keras melawan 150 ribu pasukan asing untuk kembali berkuasa.
Presiden Amerika Serikat Obama menyatakan akan menarik keluar pasukannya dari Afganista, Juli 2001. Sementara Perdana Menteri Ingrris David Cameron, bula lalu, berharap pasukannya ditarik pada awal tahun depan.
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment