Menurut Hasanuddin, permohonan pagu indikatif Badan Intelijen Negara untuk tahun anggaran 2011 disetujui oleh semua anggota komisi pertahanan. "Nilainya sesuai permohonan BIN," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Intelijen Negara (BIN) meminta kenaikan anggaran untuk rencana kerja tahun 2011. Besaran anggaran yang diminta mencapai Rp 1,2 triliun. Permintaan anggaran BIN untuk 2011 meningkat meski tidak signifikan. Sebelumnya, Pada 2010 BIN memiliki anggaran sekitar Rp 900 miliar.
Hasanuddin menyatakan, kenaikan anggaran itu, akan digunakan BIN untuk memperkuat teknologi intelijen yang memang harus terus dikembangkan. Persetujuan kenaikan, didasari karena BIN dinilai sebagai lembaga yang memiliki tertib anggaran yang baik. "Bahkan terbaik dari seluruh mitra komisi pertahanan," katanya.
Hal senada diungkapkan Muhammad Najib, anggota komisi pertahanan dari fraksi PAN. Anggaran BIN akan digunakan untuk menambah kapasitas teknologi informasi. "Salah satunya mungkin soal penyadapan," katanya.
Dalam pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan untuk laporan anggaran terakhir, kata Najib, BIN memperoleh status Wajar Tanpa Pengecualian. Hal itu, perlu disambut baik. "Oleh karena itu kami terima permohonan BIN tanpa catatan."
Sumber: TEMPO
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment