SEOUL, KOMPAS.com — Korsel, Selasa (31/8/2010), mengatakan, pihaknya akan menggelar latihan angkatan laut bersama AS pada pekan depan.
Ini latihan terakhir dalam rangkaian latihan yang bertujuan memperingatkan Korea Utara setelah dituduh menyerang kapal perang Korsel.
"Latihan anti-kapal selam itu akan dilakukan di Laut Kuning pada 5-9 September," kata juru bicara Kepala Staf Gabungan Seoul kepada AFP.
"Kini kami melakukan koordinasi detail terakhir dengan AS," katanya seraya menolak untuk menyebutkan kapal-kapal yang akan dilibatkan dalam latihan itu.
Kantor berita Yonhap, mengutip seorang perwira militer yang tak diketahui identitasnya, mengatakan, latihan tersebut akan melibatkan dua penghancur kelas Aegis AS dan sebuah kapal selam 1.200 ton ditambah beberapa korvet dan penghancur dari Korea Selatan, tetapi bukan kapal induk atau kapal selam nuklir.
Militer AS di Korea Selatan mengatakan pada 20 Agustus, kapal induknya, USS George Washington, tidak ikut ambil bagian karena China sangat menentang latihan tersebut.
Latihan perang yang melibatkan AS di Laut Kuning menjadi isu sangat sensitif karena daerah itu dekat dengan China dan dekat dengan sengketa wilayah perbatasan laut antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Korsel dan AS merujuk investigasi multinasional dan menuduh Korut pada Mei lalu telah menorpedo kapal perang Cheonan. Dalam peristiwa itu, 46 awak tewas.
Korsel mengumumkan balasan, termasuk pemutusan sejumlah perdagangan lintas-perbatasan.
Korut membantah keras bahwa pihaknya menenggelamkan kapal perang tersebut dan mengancam melakukan balasan terhadap serangkaian latihan militer pada musim panas ini.
Pada bulan Juli, Korea Selatan dan AS menyelenggarakan latihan besar angkatan laut dan latihan udara di Laut Jepang (Laut Timur).
Korea Selatan pada Agustus menggelar latihan anti-kapal selam terbesar yang pernah diselenggarakan, termasuk latihan dengan peluru tempur di dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan. Latihan ini memicu penembakan artileri Korea Utara ke laut dekat perbatasan.
Masi pada bulan Agustus, sekutu menyelenggarakan latihan perang bersama selama 10 hari di darat dan melibatkan lebih dari 80.000 prajurit.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment