JAKARTA- Pemerintah Malaysia melalui Deputi Menteri Luar Negeri Richard Riot mengakui pihaknya bersalah karena telah menghalau konvoi kapal nelayannya dan kapal patroli DKP di perairan Indonesia.
Namun Riot menegaskan bahwa perselisihan kedua negara di perairan Bintan adalah kesalahan kedua belah pihak. “Keduanya salah. Mereka masuk ke perairan kami untuk menghalau nelayan kami dan kami menghentikan mereka di perairan mereka (Indonesia). Kami berdua sama-sama salah, tapi kami harus terus maju,” paparnya kepada AFP.
Lebih lanjut Riot mengatakan, pertemuan kedua belah pihak sebagai usaha menyelesaikan sengketa perbatasan maritim sudah sering dilakukan. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan untuk mencari jalan keluar. Karena itu membawa persoalan ini ke Mahkamah Internasional (ICJ) akan menjadi pilihan akhir.
“Saya rasa, tidak akan cepat selesai. Setelah 16 kali pertemuan, masalah ini belum juga selesai, jadi saya rasa masalah ini tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Kalau sudah mencapai puncaknya, ICJ akan menjadi tempat di mana klaim ini bisa diselesaikan sebagai jalan terakhir,” ujarnya.
Delegasi kedua negara akan bertemu lagi pada 6 September sebagai upaya meredam ketegangan dan mencari jalan keluar masalah perbatasan. “Meski ada protes di Indonesia, kami tidak akan mengeluarkan travel warning karena kondisinya sudah mereda dan hanya kelompok kecil saja yang melakukan provokasi,” tandas dia.
“Kami menginginkan hubungan baik dengan Indonesia, kami tidak bisa membiarkan banyak hal tidak tertangani.”
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menegaskan tidak berencana mengeluarkan travel warning ke Indonesia.
Najib mengatakan harus berkonsultasi dengan Wisma Putra (Kementerian Luar Negeri Malaysia) sebelum mengeluarkan travel warning karena hal itu adalah masalah serius yang melibatkan kepentingan kedua negara. “Jadi, kami harus mempertimbangkan banyak hal kalau kami mengambil keputusan seperti ini,”tandasnya.
Kemarin, Najib menegaskan bahwa Malaysia dan Indonesia harus bekerja sama dalam menyelesaikan ketegangan yang saat ini terjadi di antara kedua negara.
Menurut Presiden Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) itu, kedua negara harus menyelesaikan masalah yang ada dan mencegah tidak ada pihak lain yang terlibat yang dapat memperburuk kondisi sekarang.
Sumber: OKEZONE
Berita Terkait:
0 komentar:
Post a Comment