ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Saturday, January 30, 2010 | 7:53 PM | 0 Comments

    2011, Tiga Radar Terpasang di Selat Sunda




    BOGOR--MI: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menargetkan pemasangan tiga radar pantai ISRA (Indonesian Sea Radar) di Selat Sunda pada 2011, yaitu dua di Banten dan satu di Lampung, untuk memantau lalu lintas kapal di Selat Sunda.

    "Radar ini akan menjadi model bagi pembangunan sistem radar di Indonesia," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Dr Ir Syahrul Aiman di sela-sela peluncuran Beyonic di Cibinong Science Center, Kabupaten Bogor, Sabtu (30/1).

    Ketiga radar tersebut akan bekerja dalam satu sistem, dan saat ini sudah satu radar terpasang di Anyer, Banten. Radar pantai ini, lanjut dia, 100 persen dibuat dengan teknologi dalam negeri sehingga bisa leluasa diotak-atik ataupun diperbanyak untuk kepentingan nasional.

    "Target kita sebenarnya adalah memiliki radar yang dibuat dengan teknologi dalam negeri sehingga pihak asing tidak bisa menghambat, di samping harganya juga bersaing," katanya.

    Syahrul memperkirakan, dengan daya jangkau 100 kilometer, dibutuhkan setidaknya 800 radar untuk mengawasi pantai Indonesia yang panjangnya mencapai 80.000 kilometer.

    Harga satu unit radar pantai ini di tingkat penelitian mencapai Rp2,5 miliar dan jika sudah di tingkat produksi harganya bisa lebih rendah. Daya jangkau radar mencapai 30 kilometer. Sementara harga radar pengawas pantai dengan teknologi impor (teknologi FM-CW) mencapai Rp8 miliar per unit.

    Proyek pembuatan radar ISRA dilakukan pada tahun 2006 hingga 2009. Ia mengatakan, pengembangan radar pengawas pantai ini diharapkan menjadi solusi bagi masalah penyelundupan, pencurian ikan dan pelanggaran wilayah yang dihadapi Indonesia.

    "Indonesia membutuhkan peralatan, kapal maupun sumberdaya manusia yang sangat banyak untuk mengawasi seluruh wilayah pantainya yang luas. Radar merupakan solusi yang relatif murah dan strategis," katanya.

    Ia menjelaskan, saat ini sudah dioperasikan beberapa radar namun belum terintegrasi sebagai sistem atau jaringan. Di samping itu, setiap produk impor dengan vendor yang berbeda memiliki sistem yang berbeda pula, katanya.

    Rencana program radar LIPI adalah mengembangkan varian ISRA berupa radar pelabuhan untuk pengaturan lalu lintas laut dan radar pantai untuk pemantauan lalu lintas laut serta pengamanan garis pantai dan perbatasan, kata Syahrul.

    Saat ini, LIPI telah menyelesaikan 50 persen pembuatan prototype II ISRA. (Ant/OL-04)

    Sumber : Media Indonesia

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.