ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Sunday, March 7, 2010 | 9:02 AM | 0 Comments

    AS Berencana Kembali Melatih Prajurit Kopassus


    WASHINGTON - Rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama ke Indonesia 20 Maret mendatang tidak sekadar bernostalgia mengenang masa kecilnya saat berada di Jakarta.

    Salah satu agenda penting dalam kunjungan Obama adalah memperkuat hubungan militer antara AS dengan Indonesia. Pemerintah Obama berencana kembali memberi pelatihan terhadap prajurit muda Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dibekukan sejak 1997.

    Pelatihan Kopassus dihentikan karena pasukan elit itu diduga berbagai macam pelanggaran hak asasi manusia selama era orde baru termasuk di antaranaya penganiayaan, penghilangan dan pembunuhan.

    Namun, seiring dengan mencuatnya gerakan terorisme global pasca-serangan 11 September, kepentingan AS kian besar untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia. Terutama, dalam memerangi kelompok-kelompok ekstrim dan juga membendung pengaruh China di tingkat regional.

    Rencana ini mengundang kekhawatiran dan kecaman dari aktivis HAM. Misalnya East Timor and Indonesia Action Network (ETAN). Organisasi berbasis di New York itu menganggap tindakan Obama adalah keliru.

    Kepada harian The Christian Science Monitor, Sabtu (6/3/2010), Koordinator Nasional ETAN di New York John Miller mengatakan, "saya tidak tahu seberapa muda prajurit-prajurit (yang akan dilatih) tersebut karena dokumen pelanggaran terakhir adalah tahun lalu."

    Beberapa perwira Kopassus juga dilaporkan sudah berada di Washington baru-baru ini guna melobi tentang pelatihan tersebut yang kemungkinan akan diumumkan Obama selama kunjungannya 20 hingga 22 Maret nanti.

    Sumber: OKEZONE

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.