ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Friday, April 9, 2010 | 5:37 PM | 0 Comments

    Chavez: Jangan Bodoh Yankee!

    CARACAS, KOMPAS.com — Presiden Venezuela Hugo Chavez, Kamis, menyebut para pejabat AS bodoh karena mengkritik kebijakan pembelian senjata Venezuela dengan Rusia.

    Pemimpin kiri itu telah menghabiskan milaran dollar AS untuk membeli senjata dari Rusia dan China semenjak AS memberlakukan embargo terhadap negara produsen minyak tersebut. Embargo dilakukan karena Venezuela mengusir petugas badan penegakan obat bius (DEA) AS yang dituduh sebagai mata-mata.

    "Mereka di AS merasa khawatir karena Venezuela membeli entah berapa banyak senjata untuk mempersenjatai diri, entah untuk menyerang siapa. Jangan bodoh, Yankee!" kata Chavez saat upacara penerimaan delapan kapal patroli pertama yang dibeli dari Spanyol.

    Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin, yang pekan lalu mengunjungi Venezuela, menurut laporan kantor berita RIA Novosti, mengatakan bahwa pembelian senjata bisa melebihi 5 miliar dollar AS dan bisa termasuk tank T-72 dan misil antipesawat canggih S-300. Venezuela juga telah menghabiskan lebih dari 4 miliar dollar AS untuk membeli senjata dari Rusia.

    Washington menuduh Chavez, sekutu Kuba dan Iran, memulai perlombaan persenjataan di kawasan tersebut sehingga negara di sekitar meningkatkan kekuatan militer dalam beberapa tahun ini. Mereka juga menyatakan, Chavez mendukung gerilyawan FARC yang berperang dengan Pemerintah Kolombia sejak setengah abad lalu.

    "Kami sampai sekarang belum melihat kenapa Venezuela membutuhkan peralatan ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, PJ Crowley. "Bila Venezuela akan meningkatkan peralatan militernya, kami yakin tidak ingin peralatan ini pindah ke bagian lain dalam kawasan tersebut," tambahnya.

    Chavez mengatakan, ia hanya memperbarui peralatan yang sudah kedaluwarsa dan memperkuat pertahanan bila ada kemungkinan akan diserang oleh Kolombia dan AS. Dia juga mengecam kesepakatan keamanan yang dilakukan oleh Kolombia, yang memperbolehkan tentara AS mengakses markas militernya di daerah Andean.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.