ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    Thursday, April 8, 2010 | 8:16 PM | 0 Comments

    Kolombia Tak Tertarik Perlombaan Senjata

    KARTAGENA, KOMPAS.com — Presiden Kolombia Alvaro Uribe mendeklarasikan di Forum Ekonomi Dunia di Kartagena, Kamis, bahwa pemerintahnya akan menjauhkan diri dari tren perlombaan pengadaan senjata di Amerika Latin.

    Uribe menyebut topik seperti pemerintah, tanggung jawab sosial, dan koherensi sosial yang dapat menaikkan tingkat kepercayaan dari negara lain di dunia. Uribe mengatakan, Kolombia akan melewati masalah keamanan di dalam negerinya dan tidak akan memasuki perlombaan senjata regional.

    Minggu lalu, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengunjungi Venezuela dan menandatangani beberapa kesepakatan dengan Presiden Venezuela Hugo Chavez, termasuk kesepakatan penjualan senjata.

    Presiden Kolombia itu menekankan pentingnya kolaborasi Kolombia dengan negara tetangga dalam melawan teroris, penyelundupan narkotika, dan penculikan. "Satu hal yang kami minta kepada tetangga kami ialah tidak melindungi teroris Kolombia, karena rakyat Kolombia mempunyai hak untuk menghilangkan terorisme," kata Uribe.

    Uribe juga menyatakan kekhawatirannya terhadap delapan warga negara Kolombia yang dituduh sebagai mata-mata oleh pemerintah Venezuela, Selasa. "Kami meminta kepada pemerintah Venezuela, penegak hukum, Organisasi Negara Amerika (OAS), dan PBB untuk menjamin hak asasi warga negara kami yang dituduh melakukan tindakan mata-mata," katanya.

    Hubungan perdagangan dan politik antara Venezuela dan Kolombia dibekukan karena perjanjian militer AS-Kolombia yang memperbolehkan kehadiran tentara AS di tujuh markas militer Kolombia.

    Sumber: KOMPAS

    Berita Terkait:

    0 komentar:

    Post a Comment

     
    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.