
Uribe menyebut topik seperti pemerintah, tanggung jawab sosial, dan koherensi sosial yang dapat menaikkan tingkat kepercayaan dari negara lain di dunia. Uribe mengatakan, Kolombia akan melewati masalah keamanan di dalam negerinya dan tidak akan memasuki perlombaan senjata regional.
Minggu lalu, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengunjungi Venezuela dan menandatangani beberapa kesepakatan dengan Presiden Venezuela Hugo Chavez, termasuk kesepakatan penjualan senjata.
Presiden Kolombia itu menekankan pentingnya kolaborasi Kolombia dengan negara tetangga dalam melawan teroris, penyelundupan narkotika, dan penculikan. "Satu hal yang kami minta kepada tetangga kami ialah tidak melindungi teroris Kolombia, karena rakyat Kolombia mempunyai hak untuk menghilangkan terorisme," kata Uribe.
Uribe juga menyatakan kekhawatirannya terhadap delapan warga negara Kolombia yang dituduh sebagai mata-mata oleh pemerintah Venezuela, Selasa. "Kami meminta kepada pemerintah Venezuela, penegak hukum, Organisasi Negara Amerika (OAS), dan PBB untuk menjamin hak asasi warga negara kami yang dituduh melakukan tindakan mata-mata," katanya.
Hubungan perdagangan dan politik antara Venezuela dan Kolombia dibekukan karena perjanjian militer AS-Kolombia yang memperbolehkan kehadiran tentara AS di tujuh markas militer Kolombia.
Sumber: KOMPAS
Berita Terkait:
ALUTSISTA
- Indonesia dan Polandia Jajaki Kerjasama Produksi Bersama Alutsista
- Rusia - AS Saling Berlomba Dalam Pengadaan Alutsista Indonesia
- Dilema Pengadaan Alutsista TNI : Baru, Bekas Atau Rekondisi?
- Indonesia Butuh Satu Dekade Lagi Untuk Pemenuhan Alutsista
- Meristek Yakin Indonesia Kurangi Ketergantungan Alutsista Dari Luar Negeri
- TNI AU Akan Melakukan Pengadaan Peluru Kendali Jarak Menegah
- Komisi I : Kemhan Usulkan Tambahan Anggaran Untuk Pengadaan Apache Dan Hercules
- Komisi I : Pemotongan Anggaran Kemhan Bisa Ganggu Target MEF 2014
- Alutsista Buatan PT Pindad Dipamerkan Di Lebanon
- Untuk Perisai Udara, Indonesia Akan Dilengkapi Oerlikon Skyshield
- Pengamat : Alutsista TNI Harus Bisa Bantu Sipil Saat Darurat
- Komisi I : Kerja Sama Alutsista dengan Inggris Harus Dibatalkan
- Panglima TNI : TNI Akan Melakukan Latihan Terbesar Tahun 2014
- Kasad Terima Presdir Avibras, Bahas Astros II
- Presiden: Logistik dan Distribusi, Kunci Utama Alutsista TNI
- Presiden Janjikan Modernisasi Alutsista TNI Tuntas 2014
- Presiden : Alutsista Indonesia Harus Lebih Besar Dan Modern Dari Tetangga
- Komisi I Berencana Kunker ke Ukraina Untuk Jajaki Kerja Sama Persenjataan
- Bank BRI Siapkan Rp 1 Triliun untuk Biayai Alutsista Indonesia
- PBB Desak Konsensus Perjanjian Perdagangan Senjata
- Presiden : Indonesia Tak Pernah Gunakan Alutsista untuk Bunuh Rakyatnya
- Industri Pertahanan Nasional Sudah Menguasai Teknologi Level Menegah
- Menhan : Presiden Jajaki Kerja Sama Alutsista Dengan Jerman Dan Hungaria
- Pengamat : Industri Pertahanan Butuh Kepastian Dari Pemerintah
- Ketua DPR : Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista
Amerika Latin
- Widodo Harjoprawito, Sang Ahli Balistik yang Pernah Jadi Penasihat Militer Bolivia
- TNI Kirim Pasukan Bantuan ke Haiti
- Brazil Menunda Pembelian Pesawat Tempur Sampai 2012
- EKUADOR HARAPKAN KERJASAMA ANGKATAN UDARA DENGAN INDONESIA
- Pengamat : Perang Korea Mempercepat Pembentukan Blok Baru
- Bolivia-Iran Kerjasama Alutsista
- Castro: Osama Bin Laden Agen CIA
- Venezuela-Kolombia akan berunding
- Chavez: Venezuela Telah Kirim Tentara
- Venezuela Kerahkan Pasukan
- Floating nuclear power plants
- Indonesia Berpartisipasi dalam Latihan Militer
- Paraguay Kerahkan 1.000 Tentara
- Peru membeli delapan helikopter Rusia untuk upaya memberantas narkoba
- Dua Helikopter Kolombia Jatuh
0 komentar:
Post a Comment